Banyak usaha terganggu akibat gangguan listrik yang terjadi di Sumatera Selatan. Masyarakat juga mengeluh karena gangguan listrik yang terjadi sejak pukul 11.00 WIB tersebut.
Salah satu pemilik usaha warnet di daerah Sukajaya bernama Abdul mengeluhkan pemadaman listrik yang terjadi di wilayahnya. Akibat padamnya listrik membuat usahanya terganggu.
"Iya mas, mati lampu jadi kita tutup dulu sementara ini," ujarnya saat dibincangi, Selasa (4/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut usahanya merugi karena tak bisa operasional. Padahal dalam beberapa hari terakhir kondisi bisnisnya sedang naik karena banyak permintaan cetak dokumen untuk urusan sekolah. Selain itu, kunjungan ke warnetnya juga sedang ramai karena beberapa sekolah sudah menyelesaikan ujian.
"Beberapa hari terakhir padahal sedang naik, tapi karena mati lampu ini bikin kita rugi. Kita juga tidak punya genset untuk backup listrik di warnet, makanya sekarang tutup dulu," ungkapnya.
Menurutnya, dalam sehari ia bisa mendapat pemasukan di kisaran Rp 300-Rp 500 ribu. Tergantung dari jumlah kunjungan pelanggan yang datang ke tempatnya.
"Sampailah di kisaran pemasukan segitu (Rp 300-500 ribu). Tapi karena mati lampu kita tak dapat penghasilan," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, PT PLN menyebut gangguan transmisi SUTT 275 kV Linggau-Lahat berimbas di sejumlah wilayah di Sumatera. Tidak hanya di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) tapi juga di Lampung, Bengkulu, Bangka Belitung dan Jambi.
Manajer Komunikasi dan TJSL PT PLN UID Sumsel, Jambi dan Bengkulu (S2JB), Iwan Arissetyadhi mengatakan, gangguan transmisi terjadi pada sistem transmisi SUTT 275 kV Linggau-Lahat. Sistem itu merupakan jaringan inter koneksi yang terhubung dengan sejumlah wilayah di Sumatera.
Ia menambahkan, transmisi SUTT 275 kV Linggau-Lahat merupakan jaringan bleed system yang saling terhubung. Interkoneksinya mencakup beberapa wilayah di Sumatera. Sehingga, ketika sistem transmisi terjado gangguan, maka dampaknya ke banyak daerah di Sumatera.
"Jaringan transmisi SUTT 275 kV Linggau-Lahat merupakan bleed system yang saling terhubung dan interkoneksi. Jadi, ketika sistem ini terganggu yang lain akan kena imbasnya. Tapi, imbas iti tidak bersifat permanen. Ketika sistemnya bisa distabilkan, maka bertahap yang lain bisa dinormalkan. Jadi, dserah yang tidak terimbas langsung diutamakan untuk dinormalkan," ujar Iwan, Selasa (4/6/2024).
(des/des)