Suasana riuh terlihat di dalam Gedung Serbaguna Asrama Haji Palembang sore itu. Para petugas sibuk menyambut jemaah calon haji yang hendak memasuki ruangan.
Para jemaah datang dengan membawa koper berwarna merah. Mereka merupakan Kloter 18 embarkasi Palembang yang berasal dari OKI, Musi Rawas, Empat Lawang dan Prabumulih. Jumlahnya ada sebanyak 445 jemaah saat itu. Sebelum memasuki gedung tersebut, jemaah diminta untuk membawa koper dan melewati pintu X-ray.
Sementara di barisan fast track, terlihat petugas medis tengah mengecek keadaan jemaah lanjut usia di barisan tersebut. Di barisan belakang non fast track, nampak seorang wanita lansia duduk rapi di kursinya. Sesekali ia mengobrol dengan jemaah lain yang ada di depannya.
Wanita itu bernama Sukarni (52) jemaah asal Musi Rawas, Sumatera Selatan. Ia berangkat bersama sang suami ke Tanah Suci. Diceritakan Sukarni, ia telah menunggu selama 12 tahun untuk bisa berangkat haji.
"Saya nunggu berangkat haji ini 12 tahun bareng Bapak (suami)," ujarnya kepada detikSumbagsel, Senin (3/6/2024).
Sukarni dan suaminya merupakan petani karet, biaya berangkat haji berasal dari jerih payahnya berkebun. Uang hasil pertanian itu dikumpulkan sedikit demi sedikit untuk mendaftar haji.
"Kalau habis jual karet ibaratnya per bulan. Untuk nominal sendiri tergantung dan tidak pasti ya, paling sebulan nabung Rp 500.000 tapi itu masih belum pasti. Tergantung penghasilan per bulan itu berapa," jelasnya.
Selama mengumpulkan uang itulah, Sukarni mengaku banyak kendala dan hambatan. Sebab, uang untuk pergi haji itu kerap dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk biaya anak sekolah.
"Ya pasti pernah, kendala waktu itu untuk biaya sekolah anak di situ kendalanya. Terus akibatnya, menabung itu tidak teratur. Kadang bisa nabung kadang tidak sebab uangnya buat kuliah anak," ungkapnya.
Sukarni menuturkan memiliki keinginan untuk berangkat haji mulai tahun 2000-an bermula dari mengantar tetangga yang berangkat haji.
"Senang sekali kita dari tani dapat berangkat haji, saya juga berharap bagi saudara-saudara seiman yang belum berangkat semoga dapat menyusul. Dan semoga ibadah haji kami lancar dan diberi kesehatan, serta termasuk haji mabrur," harapnya.
Artikel ini ditulis oleh Bagus Rahmat Nugroho peserta Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Simak Video "Video: Cerita Calon Jemaah Haji Berangkat ke Tanah Suci di Usia 95 Tahun"
(dai/dai)