Seorang wanita paruh baya dari Jambi bernama Hartini dilanda kebahagiaan karena akan berangkat naik haji tahun ini. Sekarang ia sedang bersiap-siap menanti kloter keberangkatan hajinya pada 3 Juni 2024 nanti.
Tekadnya melaksanakan ibadah ke Tanah Suci itu sudah dimulai 30 tahun lalu. Ia pun akhirnya mendapatkan kesempatan tersebut saat berusia 65 tahun. Hartini mengaku perjuangannya selama puluhan tahun dengan berjualan gado-gado mampu mewujudkan mimpinya berangkat haji.
Hartini sendiri merupakan warga Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi. Ia mengumpulkan uang receh dari hasil keuntungannya menjual gado-gado.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berangkat sendirian saja dari keluarga, anak-anak tidak ada yang ikut karena uangnya belum cukup. Uang ini saja saya bisa berangkat dari hasil jualan yang saya kumpulkan mulai dari lima ratus Rupiah, seribu Rupiah, dua ribu sampai sepuluh ribu Rupiah paling besarnya," kata Hartini kepada detikSumbagsel, Rabu (29/5/2024).
Hartini bercerita, jika dirinya sudah mendaftarkan haji sejak 2012 lalu. Di saat itu, uang yang disisihkannya sejak dulu telah mulai terkumpul dan di kini sudah mulai terlunasi sehingga dirinya dapat berangkat haji.
Sehari-harinya, Hartini mengaku menjual gado-gado sejak lama. Dia berjualan di pinggir jalan serta di dalam kantin sekolahan. Selain jual gado-gado, Hartini juga mengaku berjualan kue dari sejumlah titipan orang, hasil jualan itu dikumpulkan dia pula untuk menuju Tanah Suci.
Saat ini, Hartini mengaku sangat senang karena niatnya dari dulu ke Makkah bisa terwujud di tahun ini. Walau berangkat haji 2024 tanpa didampingi suami namun Hartini tetap tegar.
"Saya sudah ditinggal suami selama hampir 28 tahun lamanya, sejak suami meninggal, saya harus bekerja seorang diri menghidupi 4 anak saya. Pokoknya dari sisa belanja dan berikan kebutuhan anak itulah yang saya tabungkan untuk bisa berangkat haji. Alhamdulillah bisa melunasi," ujar Hartini.
Selama 28 tahun hidup sendiri berjuang membesarkan anaknya, Hartini bahkan mengaku bahwa anak-anaknya pun ada yang bergelar sarjana. Dia tidak malu berjualan gado-gado sebab dari sinilah pendidikan anak dan niatnya menuju Tanah Suci bisa terlaksana.
"Menuju ke Tanah Suci ini bukan persoalan banyak uang atau tidak, tetapi ini karena niat bulat dan Alhamdulilah sekali dengan niat sejak lama, akhirnya bisa juga berangkat," cerita Hartini sambil terlihat matanya berkaca-kaca.
Walau keuntungan jual gado-gado dan jualan kue titipan orang tidak besar. Namun hal itu terasa berlebih ketika niatnya mengumpulkan uang buat berangkat haji.
Dalam keberangkatan haji nanti, Hartini juga mengaku telah menyiapkan segala barang keperluannya, mulai dari perlengkapan sehari-hari serta obat-obatan dan multivitamin yang dikonsumsinya nanti dalam berjaga-jaga keadaan tubuhnya di sana.
Anak-anak Hartini yang kini sudah pada berkeluarga itu juga telah bersama Hartini di rumahnya tersebut. Mereka berkumpul bersama sebelum keberangkatan Hartini ke Kota Mekkah.
Hartini juga berharap dan terus berdoa agar ke tanah suci Makkah nanti dirinya selalu diberikan kesehatan panjang umur sampai pulang ke tanah air. Apalagi kondisi matanya juga habis dalam operasi katarak dan kakinya yang kerap sakit akibat rematik.
"Saya selalu berdoa agar nanti tidak ada kendala saat berangkat ke Tanah Suci, lalu saya dan keluarga diberi kesehatan, dan semua kelancaran dan pulang perginya sehat wal afiat, saya mohon doa terbaiknya," harap Hartini.
Ibu dari empat orang anak ini akan berangkat ke tanah suci melalui Embarkasi Haji Antara (EHA) Batam. Dia nantinya akan berangkat bersama kelompok lainnya yang satu jadwal penerbangan bersamanya.
(dai/dai)