.webp)
Sebuah foto menampilkan bakal calon gubernur (bacagub) dan bakal calon wakil gubernur (bacawagub) Sumatera Selatan Mawardi Yahya dan Harnojoyo bersama Alex Noerdin berada di ruang khusus Rutan Kelas I Palembang. Foto itu diunggah pada Selasa siang (23/4/2024) sebelum akhirnya dihapus.
Diketahui Alex Noerdin yang merupakan mantan Gubernur Sumatera Selatan yang saat ini sedang menjalani hukuman di Rutan Pakjo.
Terlihat akun Instagram @harno.joyo mengunggah foto Mawardi Yahya dan Harnojoyo bersama Alex Noerdin. Terlihat juga tim pemenangan Mahar Syahrial Oesman berfoto bersama di satu ruangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tertulis juga narasi pada foto itu pada postingan tersebut, Harno menyebut bahwa mereka bersilaturahmi mengunjungi Alex Noerdin.
"MAHAR bersama Ir. H. Syahrial Oesman, M.M. Gubernur Sumatera Selatan ke-13. Sambung Silaturahmi Bersama Bapak Ir. H. Alex Noerdin, S.H. Gubernur Sumatera Selatan yang menjabat sejak 7 November 2008 hingga 21 September 2018. Sebelumnya, ia menjabat Bupati Musi Banyuasin selama 2 periode berturut-turut," tulis Harno pada foto di akun Instagram pribadi miliknya.
Tak lama kemudian, foto tersebut tidak ditemukan lagi di akunnya. Namun sebelum foto tersebut hilang, sempat ada beberapa pengguna yang berkomentar dan menanyakan apakah masa hukuman Alex Noerdin sudah selesai.
Menanggapi hal tersebut, Kalapas Kelas I Palembang David Rosehan mengatakan foto yang beredar yang menampilkan pasangan Bacagub dan Bacawagub Sumsel Mawardi Yahya dan Harnojoyo mengunjungi Alex Noerdin yang ditahan di Lapas Pakjo.
"Karena Alex Noerdin mantan pejabat publik kami sedikit memberikan privasi bagi yang akan bersilaturahmi dengan Alex Noerdin. Perlu kami luruskan disini tidak ada pengistimewaan terhadap Alex Noerdin karena kami tetap menyamaratakan semua warga binaan di Rutan Kelas I Palembang," kata David Rosehan, Selasa (23/4/2024).
Selain itu, David menegaskan tidak ada keistimewaan untuk mantan pejabat yang menjadi napi. Lokasi pertemuan itu pun berada di aula yang masih dalam kompleks perkantoran atau lapas tersebut.
"Mereka tadi datang dengan tim. Mereka juga membawa alat komunikasi, kami juga kecolongan dipakai untuk memfoto. Kami tidak memfasilitasi ataupun menganjurkan atau memasukkan alat-alat seperti itu," ujarnya.
(des/des)
