Sejumlah pemberitaan mengenai peristiwa mewarnai Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) hari ini, Jumat (22/3/2024). Mulai dari senior aniaya santri di Tebo, Jambi hingga tewas jadi tersangka dan Pemprov Sumsel siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) karena BMKG memprediksi Juni masuk musim kemarau.
Bukan itu saja, yang tak kalah menariknya polisi menggerebek rumah memproduksi sabu di Lampung Timur. Penggerebakan itu berawal petugas mengamankan penyalah guna narkoba hingga terbongkarnya produksi rumahan tersebut.
Berikut Sumbagsel hari ini yang sedang menarik perhatian pembaca:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senior Tewaskan Santri di Tebo Jadi Tersangka
Dua senior yang menganiaya santri bernama Airul Harahap (13) di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Kabupaten Tebo, Jambi, ditetapkan polisi sebagai tersangka. Sebelumnya, mereka ditangkap pada Kamis (21/3/2024) malam.
Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Andri Ananta Yudhistira mengatakan, keduanya ditetapkan tersangka setelah pihaknya melakukan serangkaian hasil penyidikan dan gelar perkara.
"Dari proses penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan Polres Tebo dan Ditreskrimum Polda Jambi yang telah melaksanakan asistensi bahwa telah melakukan gelar perkara dengan menetapkan 2 orang tersangka atau anak yang berhadapan dengan hukum," katanya, Jumat (22/3/2024).
Andri mengatakan dua orang tersangka yang menganiaya Airul merupakan kakak kelas korban.
"Yang jelas dua anak yang berhadapan saat ini dengan hukum adalah senior di ponpes tersebut atau kakak kelas korban," ujarnya.
Meski sudah menetapkan dua tersangka. Namun, Andri belum bisa menyampaikan kronologi dan motifnya karena pihaknya masih menunggu dari hasil rekonstruksi yang dilakukan hari ini, Jumat.
"Besok (Sabtu, (23/3/2024) kami akan melaksanakan rilis secara lengkap, sehingga kita tidak buru-buru sesuai dengan arahan Bapak Kapolda dan adanya tim asistensi ini," ungkapnya.
Sumsel Siaga Karhutla
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mulai mengantisipasi bencana tahunan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Hal itu menyusul setelah BMKG memprediksi Juni masuk musim kemarau.
Adanya prediksi tersebut, Pemprov Sumsel pun akan memggelar apel kesiapsiagaan yang akan dimulai pada Mei 2024. Apel dilakukan untuk mempersiapkan personel dan peralatan.
"Dari hasil rapat bersama BMKG tadi, Juni baru akan terjadi kemarau. Apel kesiapsiagaan akan dilakukan Mei untuk mempersiapkan personel dan berbagai perlengkapan yang akan dipakai untuk mengatasi Karhutla," kata Kepala Badan Pelaksana BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana, Kamis (21/3/2024).
Kata Iqbal, berdasarkan prediksi BMKG wilayah Indonesia termasuk di Sumsel akan terjadi El Nino dimulai pada awal Juni-Agustus.
Iqbal mengatakan Pemprov Sumsel baru akan menetapkan siaga karhutla jika sudah ada 2 daerah yang mengajukan peningkatan status.
"Jika sudah ada 2 daerah yang mengajukan status siaga, maka provinsi akan langsung menaikkan status juga ke siaga. Peningkatan status juga supaya antisipasi karhutla bisa lebih dini dilakukan" ungkapnya.
Polisi Gerebek Rumah Produksi Sabu di Lampung
Polisi menggerebek rumah yang dijadikan tempat pembuatan sabu di Desa Nyampir, Kecamatan Bumi Agung, Kabupaten Lampung Timur. Dalam penggerebekan itu, petugas mengamankan satu orang pelaku yakni Frans Prayoga.
Kasat Reskrim Polres Lampung Timur Iptu Riki Setiawan mengatakan penggerebekan berawal pihaknya mengamankan seorang penyalah guna narkoba. Dari keterangan pelaku tersebut, sambugnya, barang itu dibeli dari tersangka Frans Prayoga.
"Awalnya kami mengamankan seorang penyalah guna narkoba yang di mana didapatkan keterangan bahwa dibeli dari tersangka FP, berbekal keterangan tersebut kami melakukan penyelidikan dan akhirnya mengetahui keberadaan FP," katanya, Kamis (21/3/2024).
Setelah dilakukan penyelidikan, kata Riki, pihaknya mendapatkan informasi bahwa Frans menyewa rumah di Desa Nyampir, Kecamatan Bumi Agung. Polisi langsung menggerebek rumahnya dan mendapati pelaku sedang meracik narkoba.
"Jadi kami selidiki dan rupanya rumah itu disewa oleh FP, kami datangi rumah tersebut pada Minggu (17/3/2024) kemarin dan mendapati tersangka tengah meracik sabu-sabu," ujarnya.
Kepada polisi, Frans mengaku belajar membuat sabu belajar dari YouTube. Namun dari hasil penyelidikan petugas, dia belajar membuat narkoba saat berada di Malaysia.
"Dari hasil pemeriksaan dia mengaku belajar dari YouTube, namun dari hasil penyelidikan dan informasi yang kami dapatkan tersangka FP ini mendapatkan keahlian tersebut dari Malaysia," katanya.
Saat ini, pelaku sudah ditahan dan dijerat Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
(csb/csb)