Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mulai antisipasi bencana tahunan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Informasi dari BMKG Sumsel, musim kemarau diprediksi bakal terjadi pada Juni mendatang.
"Dari hasil rapat bersama BMKG tadi, Juni baru akan terjadi kemarau. Apel kesiapsiagaan akan dilakukan Mei untuk mempersiapkan personel dan berbagai perlengkapan yang akan dipakai untuk mengatasi Karhutla," kata Kepala Badan Pelaksana BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana, Kamis (21/3/2024).
Berdasarkan prediksi BMKG, lanjutnya, wilayah Indonesia termasuk di Sumsel akan terjadi El Nino dimulai pada awal Juni-Agustus. Untuk penetapan status siaga karhutla di wilayah provinsi, kata dia, pihaknya masih akan menunggu ajuan dari daerah lain untuk bisa meningkatkan status tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika sudah ada 2 daerah yang mengajukan status siaga, maka provinsi akan langsung menaikkan status juga ke siaga. Peningkatan status juga supaya antisipasi karhutla bisa lebih dini dilakukan" ungkapnya.
Iqbal menyebutkan jika Sumsel saat ini masih turun hujan dengan intensitas ringan-lebat. Sehingga, penanganan karhutla belum harus dilakukan saat ini. Hanya saja, mitigasi sudah mulai dilakukan.
Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Sumsel, Edward Chandra menambahkan, tahun ini El Nino masih akan terjadi sehingga diperlukan koordinasi yang lebih baik untuk penanganan dan antisipasinya.
"Rapat yang kita lakukan ini agar antisipasi karhulta bisa dilakukan sejak awal dan persiapan apa saja yang dibutuhkan untuk penangganannya," jelasnya.
Dia meminta persiapan harus dilakukan mulai dari personel, peralatan dan perlengkapan serta logistik. Ia juga meminta embung-embung yang ada di kawasan perusahaan perkebunan dan hutan untuk dijaga sebagai antisipasi karhutla kian meluas.
(csb/csb)