"Pada 26 Januari 2024, Batik Air mengambil tindakan preventif dengan menonaktifkan (membebastugaskan) sementara pilot penerbangan nomor ID-6723 rute Kendari ke Jakarta yang bertugas pada 25 Januari 2024," kata Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, Sabtu (9/3/2024), dilansir detikNews.
Danang menyebut pihaknya mengikuti rekomendasi KNKT. Menurut dia, Batik Air telah meningkatkan prosedur keselamatan operasional penerbangan.
"Dengan kebijakan waktu istirahat yang memadai, Batik Air menekankan kembali pemahaman akan pentingnya memaksimalkan waktu istirahat bagi awak pesawat agar tetap dalam kondisi prima sebelum melaksanakan tugas terbang. Hal ini merupakan langkah penting dalam upaya selalu mempertahankan standar tertinggi dalam keselamatan penerbangan," tutur Danang.
Kronologi Pilot-Kopilot Batik Air Tertidur
Batik Air jenis Airbus A320 terbang dari Soekarno-Hatta Tangerang menuju Bandara Halu Oleo di Kendari pada 25 Januari 2024. Kemudian pesawat kembali ke Jakarta pada hari yang sama.
Berdasarkan laporan KNKT, Jumat (8/3/2024), pada penerbangan balik dengan kode BTK6723 tersebut kopilot bertindak sebagai pilot flying (PF) atau yang menerbangkan pesawat) sekaligus PM (pilot monitoring) karena pilot meminta izin beristirahat pada pukul 00.37 UTC atau 08.37 waktu setempat.
Pilot terbangun pukul 01.22 UTC atau 09.22 waktu lokal dan menawari kopilot untuk tidur. Kopilot mengatakan tidak ingin istirahat. Setelah berbincang sekitar 30 detik, pilot kembali tidur.
Kopilot menjalankan tugas sebagai PF (pilot flying). Dia meminta pusat kontrol area atau area control center (ACC) Makassar untuk terbang menuju 250 derajat, namun ACC Makassar menginstruksikan pesawat menghubungi ATC Jakarta atau ACC Jakarta.
Pada pukul 01.43.32 UTC, kopilot berkomunikasi dengan ACC Jakarta. ACC memberikan instruksi arah terbang pesawat yang membawa 153 penumpang tersebut.
Selang 10 detik atau pukul 01.43 UTC, kopilot mengikuti instruksi ACC Jakarta. Beberapa menit kemudian, ACC Jakarta bertanya ke pesawat soal berapa lama pesawat akan terbang pada 250 derajat, namun pilot atau kopilot pesawat BTK6723 ini tidak menjawab. Diduga keduanya tidur.
Pada pukul 01.57 UTC atau 08.57 WIB, ACC Jakarta kembali bertanya ke pilot dan kopilot, tapi kembali tak direspons. Pada pukul 02.11 UTC atau 09.11 WIB, pilot terbangun dari tidur dan sadar bahwa pesawat sudah tidak lagi berada di jalur penerbangan yang benar.
![]() |
Pilot kemudian melihat kopilot sudah tidur dan membangunkan dia. Pilot memberi tahu ACC Jakarta bahwa pesawatnya mengalami masalah radio komunikasi dan saat ini masalah itu sudah beres. Pesawat kemudian terbang dan mendarat di Jakarta dengan lancar.
"Tidak ada yang terluka pada peristiwa ini dan tidak ada kerusakan di pesawat," demikian laporan KNKT.
Langkah Kemenhub
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menerima laporan KNKT. Berikut ini tindakan Kemenhub.
"...untuk kru BTK6723 telah di-grounded sesuai SOP internal untuk investigasi lebih lanjut dan Ditjen Hubud (Perhubungan Udara) akan mengirimkan inspektur penerbangan yang menangani resolution of safety issue (RSI) untuk menemukan akar permasalahan dan merekomendasikan tindakan mitigasi terkait kasus ini kepada operator penerbangan dan pengawasnya," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara M Kristi Endah Murni dalam siaran pers yang diterima, Sabtu (9/3/2024).
"Kami akan melakukan investigasi dan review terhadap night flight operation di Indonesia terkait dengan fatigue risk management (manajemen risiko atas kelelahan) untuk Batik Air dan juga seluruh operator penerbangan," beber Kristi.
(trw/trw)