Al Haris Minta Dukcapil Jemput Bola Rekam e-KTP Pemilih Pemula

Jambi

Al Haris Minta Dukcapil Jemput Bola Rekam e-KTP Pemilih Pemula

Ferdi Almunanda - detikSumbagsel
Selasa, 13 Feb 2024 16:15 WIB
Gubernur Jambi Al Haris
Foto: Gubernur Jambi Al Haris. (Ferdi Almunanda)
Jambi -

Gubernur Jambi Al Haris meminta agar Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) segera melakukan upaya jemput bola kepada pemilih pemula yang belum rekam e-KTP. Berdasarkan laporan Bawaslu, ada 18.272 pemilih pemula yang terdata di DPT namun belum melakukan perekaman e-KTP.

"Tadi (kemarin) saya sudah minta agar Disdukcapil yang ada di provinsi, kabupaten/kota segera menindaklanjuti data Bawaslu soal ada 18.272 pemilih pemula yang belum rekam e-KTP maka itu segera dikejar perekamannya sampai malam terakhir," kata Al Haris, Senin (12/2/2024).

Al Haris meminta Disdukcapil di semua daerah di Jambi untuk bergerak cepat dan aktif, agar masyarakat bisa memberikan hak suaranya di pemilu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mudah-mudahan ini terkejar ya dan masih bisa kita berharap nanti, semua petugas Dukcapil akan terus bekerja sampai malam hari H, itu yang kita minta, supaya mereka pemilih pemula ini bisa menentukan hak suaranya," ujar Al Haris.

Menurut Al Haris, banyaknya pemilih pemula yang belum rekam e-KTP itu tentunya dianggap karena berbagai faktor. Pertama mungkin karena persoalan ketidaktahuan lantaran pemilih pemula atau adanya di faktor lain dari masyarakat itu sendiri sehingga Dukcapil diminta segera jemput bola.

ADVERTISEMENT

"Yang pasti karena melihat usia mereka sudah bisa memilih maka munculah DPT itu. Jadi ini tim harus bekerja ekstra, yang jelas masih ada waktu dan kita berharap perekaman e-KTP bisa berjalan maksimal," terang Al Haris.

Sementara, Ketua DPRD Jambi Edi Purwanto menilai agar pemilih pemula yang sudah masuk DPT namun belum rekam e-KTP bisa merugikan mereka secara pribadi karena tidak bisa memberikan hak suaranya di pemilu ini.

"Jadi saya yakin dan percaya pemerintah kabupaten dan kota bisa menyikapi soal ini, apalagi ini semua bisa berjalan cepat kok, apalagi sistemnya juga sangat modern tentu tidak ada alasan untuk tidak menyelesaikan tugas itu," kata Edi.

Dia ingin agar 18.272 pemilih pemula tak bisa mencoblos karena masalah tersebut. Hal itu juga, kata dia, dapat merusak proses demokrasi yang ada.

"Jadi kita harap ini harus diefektifkan lagi, angkanya itu bisa dikejar secepat mungkin untuk bisa rekam e-KTP, masih ada waktu," tukasnya.




(dai/dai)


Hide Ads