Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Palembang mengalami peningkatan yang signifikan. Bahkan saat ini, Dinas Kesehatan Kota Palembang mencatat sudah ada 232 kasus DBD dengan 4 orang dilaporkan meninggal dunia.
Dibandingkan bulan sebelumnya, jumlah kasus DBD tercatat 140 kasus.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Palembang Yudhi Setiawan mengatakan kasus DBD pada bulan Febuari 2024 mengalami peningkatan 60% dari bulan sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya sepanjang tahun 2024 kasus DBD di Palembang sudah mencapai 232 kasus dan ad 4 warga meninggal dunia,"katanya kepada detikSumbagsel, Jumat (9/2/2024).
Yudhi menjelaskan kasus DBD tertinggi di Palembang berada di Kecamatan Sukarami dengan 42 kasus dan yang terendah ada di Kecamatan Plaju sebanyak 5 kasus.
"Pasien yang terkena DBD ini terdiri dari 118 laki-laki dan 114 perempuan," ucapnya.
Yudhi juga mengungkapkan bahwa kasus DBD di tahun 2024 sudah menimbulkan 4 korban jiwa, terdiri dari 3 orang perempuan dan 1 orang laki-laki.
"Sudah ada 4 warga meninggal, karenanya warga harus waspada dan tidak boleh menganggap enteng," tegasnya.
Dia meminta masyarakat harus bisa mewaspadai penularan kasus DBD. Adapun ciri-ciri seseorang terkena DBD yakni demam tinggi hingga 40 derajat Celcius, nyeri seluruh badan dan sakit kepala atau pusing, kemudian muncul bintik-bintik merah di badan.
"Jika sudah terkena gejala seperti itu, segera pergi ke puskesmas atau rumah sakit agar mendapatkan pertolongan pertama," ungkapnya.
Menurutnya saat ini sudah memasuki musim hujan dan kewaspadaan terhadap potensi DBD harus ditingkatkan.
"Kami mengimbau masyarakat agar secara dini mewaspadai potensi DBD karena memasuki musim hujan kita tahu saat musim hujan biasanya kasus DBD meningkat," ungkapnya.
Untuk mencegah terjadinya DBD, pihaknya pun sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat di Palembang. Di antaranya menganjurkan untuk menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang berbagai barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
"Kita imbau masyarakat untuk mencegah DBD dengan cara-cara itu," tutupnya.
(dai/dai)