Memasuki minggu keempat bulan Januari 2024, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Ogan Ilir melonjak. Saat ini jumlahnya sudah mencapai 47 kasus.
Kepala Seksi DBD Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir Yunita mengatakan, tahun 2024 kasus DBD mengalami peningkatan signifikan, bahkan di pekan keempat Januari saja kasusnya sudah ada 47.
"Kalau tahun 2023 kemarin ada kurang lebih 90 kasus DBD, sedangkan tahun 2022 terdapat 102 kasus DBD. Namun masuk 2024 ini baru awal bulan Januari saja sudah 47 kasus," katanya kepada detikSumbagsel, Kamis (25/1/2024).
Yunita menjelaskan data tersebut berdasarkan kasus pasien yang berobat di RSUD Ogan Ilir dan 25 Puskesmas yang ada di wilayah kabupaten tersebut.
"Kasus DBD bisa saja bertambah karena belum dilaporkan semuanya," ungkapnya.
Meski kasus sedang melonjak, namun upaya Dinas Kesehatan untuk turun mensosialisasikan kepada masyarakat untuk antisipasi DBD terus dilakukan. Yunita mengimbau masyarakat agar menerapkan pola hidup sehat dan juga antisipasi 3M. Di antaranya menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air yang ada di sekitar rumah, dan mengubur barang bekas.
Selain itu, warga Ogan Ilir juga harus bersih-bersih di lingkungan rumah, apalagi saat ini musim penghujan. Pihaknya juga aktif melakukan fogging atau penyemprotan asap. Ini yang dilakukan untuk membunuh nyamuk yang bersarang di sejumlah titik.
Upaya lain yakni dengan menebarkan bubuk abate ke dalam bak mandi atau penampungan air. "Bubuk abate dapat membunuh jentik nyamuk, sehingga nyamuk tidak dapat berkembang biak. Kita ada tim jumantik di semua puskesmas untuk pencegahan DBD dan selalu rutin membagikan abate ke masyarakat," pungkasnya.
(dai/dai)