.webp)
Junita (24), warga Palembang yang menghilang jelang pernikahan besok, Minggu (3/12/2023) masih tak ada kabar. Keluarga Junita pun sempat pergi ke rumah calon pengantin laki-laki, Suparman pada Jumat (1/12/2023) pagi.
Kedatangan mereka ke Muara Kuang, Kabupaten Ogan Ilir (OI) itu untuk memohon maaf atas hilangnya Junita. Mereka juga memohon doa agar Junita cepat pulang dan bisa menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.
Namun, menurut pengakuan mereka, keluarga Suparman malah meminta agar uang yang telah dikeluarkan untuk persiapan pernikahan dikembalikan segera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami datang ke sana baik-baik, siapa tahu ada solusi dan diberikan maaf. Namun bukannya mencari solusi dan memaafkan dengan kondisi yang saat ini. Keluarga dari calon pengantin laki-laki malah meminta uang sebesar Rp 25 juta dikembalikan sore itu juga," ungkap paman Junita, M Dahri pada Sabtu (2/12/2023).
"Kalau tidak dikembalikan, ayah Junita ini ditahan di sana dan mobil kami juga ditahan buat jaminan hingga uang itu ada sore itu," lanjutnya.
Setelah berunding, lanjutnya, keluarga menyiapkan surat berisikan pernyataan yang ditandatangani kedua belah pihak di atas meterai. Dimana isinya berupa, pihak pertama Suparman meminta uang mahar sebesar Rp 20 juta dikembalikan.
Selain itu, mereka juga meminta uang tebus malu sebesar Rp 5 juta. Uang tersebut harus dibayar secara keseluruhan yakni Rp 25 juta dan dikembalikan paling lambat pada Minggu (3/12/2023).
"Karena uang tersebut tidak ada maka pihak kedua yakni ayah Junita menjadi penjamin. Jika tidak dilunasi sesuai waktu yang disepakati maka kasus ini akan dibawa ke jalur hukum," tutur Dahri.
Menurut Dahri, waktu ada surat pernyataan tersebut mereka cukup terkejut. Pasalnya, mereka belum tahu keberadaan Junita, sedangkan pihak calon pengantin pria sudah minta uang mereka dikembalikan.
"Kami pikir mereka akan memaklumi dengan apa yang terjadi, namun ternyata berbeda dari yang di pikirkan. Selain itu Suparman sudah mengantar kami ke rumahnya, ia menghilang dan tidak ada ia membantu meredam masalah yang sedang terjadi," ujarnya kecewa.
Dikatakan Dahri, untuk saat ini keluarga hanya memikirkan keselamatan Junita dan menunggu ke pulangannya. Keluarga juga belum memiliki uang Rp 25 juta tersebut.
"Kami sudah melaporkan ke KUA bahwa pernikahan di batalkan. Rabu juga tenda sudah datang tapi kami bilang pernikahan tidak jadi. Orgen juga sudah di pesan dan di batalkan," tuturnya.
Junita sendiri menghilang sejak Minggu (26/11) lalu. Kehilangannya telah dilaporkan ke Polsek Sako pada Kamis (30/11) dengan nomor: L/Gangguan/B/3/XI/2023/PolsekSako/Polrestabes Palembang/Polda Sumsel.
(des/des)
