.webp)
Jembatan penghubung dua Dusun III dan IV di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel) roboh setelah diserempet ponton bawa pasir. Akibatnya, warga harus menggunakan perahu ketek untuk melintas.
Jembatan yang dibangun sejak tahun 2008 dengan panjang 80 meter dan lebar 2,5 meter itu roboh setelah diserempet ponton bawa pasir pada Sabtu (23/9/2023) sekitar pukul 21.00 WIB.
Seorang warga sekitar bernama Rosik mengaku terpaksa menyeberang dengan menggunakan ketek karena jembatannya roboh. Dia mengaku harus mengeluarkan uang Rp 10.000 untuk menyeberang dengan sepeda motornya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biaya (menyeberang) Rp 10.000, kalau orangnya nggak dihitung," katanya ditemui detikSumbagsel di lokasi, Senin (25/9/2023).
Rosik mengaku terganggu karena Jembatan yang dilintasinya roboh setelah diserempet ponton. Dirinya pun berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan itu agar bisa dilewati lagi.
"Adanya kejadian ini terhambat. Harapannya, pemerintah segera memperbaikinya," ujarnya.
Hal senada dikatakan siswa SMP Negeri 4 Banyuasin Ramadhan yang mengaku terganggu setelah jembatan tersebut roboh.
Dia mengaku biasanya menuju ke sekolahnya menggunakan sepeda dengan melintasi jembatan. Namun, karena jembatan roboh dirinya harus menggunakan ketek untuk melintas.
"Mau pulang, biasa naik sepeda. Tapi sekarang naik ketek untuk menyeberang karena jembatannya roboh," ujar siswa kelas 9 ini.
Dia mengaku lebih baik naik jembatan dengan sepeda karena akses jalannya lebih musah daripada harus menggunakan ketek.
"Enak naik jembatan lebih mudah, daripada naik ketek," katanya.
(mud/mud)
