Polda Bengkulu Bentuk Tim Satgas Deteksi Karhutla

Bengkulu

Polda Bengkulu Bentuk Tim Satgas Deteksi Karhutla

Hery Supandi - detikSumbagsel
Selasa, 05 Sep 2023 16:30 WIB
Polda Bengkulu membentuk satgas untuk mendeteksi karhutla
Polda Bengkulu membentuk satgas untuk mendeteksi karhutla (Foto: Dok Polda Bengkulu)
Bengkulu -

Titik panas terdeteksi di 9 daerah di Bengkulu saat musim kemarau ini. Polda Bengkulu menyikapinya dengan membentuk tim Satgas Deteksi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Wakapolda Bengkulu, Brigjen Agus Salim mengatakan perlu adanya pengawasan khusus di titik-titik panas tersebut. Sehingga perlu adanya sinergitas di lapangan mengantisipasi terjadinya karhutla.

"Di Bengkulu ada daerah rawa yang berpotensi terjadi kebakaran, baru- baru ini lahan gambut terbakar dekat barak Dalmas kita, karena itu musim kemarau ini perlu pengawasan khusus karena adanya pembakaran lahan saat pembukaan lahan," kata Agus Salim, Selasa (5/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus menjelaskan dari data sejak 2021 hingga 2023, setidaknya ada 18 kasus karhutla. Di Bengkulu Tengah, salah satunya ditetapkan tersangka atas kasus pembakaran lahan yang berdampak pada kebakaran lahan secara meluas.

"Untuk memvalidasi deteksi titik panas melalui alat dan aplikasi yang dimiliki Polri tentunya harus di kolaborasikan dengan berbagai pihak agar deteksi dini serta pencegahan dapat segera dilakukan, makanya perlu dibuat satgas penanganan karhutla," jelas Agus.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Kepala BMKG Bengkulu Tri Widiarto mengatakan dari 9 kabupaten dan kota di Bengkulu, hampir seluruhnya berpotensi dan terpantau titik panas. Namun setidaknya hingga saat ini ada dua titik panas yang terkategori berat yakni kabupaten Seluma dan Kaur.

"Sepanjang garis pantai Bengkulu itu terpantau titik panas, namun yang berdampak besar itu ada di Seluma dan Kaur," kata Tri Widiarto.

Terkait dengan pengaruh El Nino, dijelaskan Kepala BMKG, Bengkulu sendiri masuk Non Zom atau hujan sepanjang tahun karena di bawah garis ekuator. Saat ini Bengkulu mengalami Indian Ocean Dipole (IOD) yang merupakan fenomena interaksi lautan - atmosfer di Samudera Hindia yang dimonitor melalui perhitungan perbedaan nilai antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika (West Tropical Indian Ocean, WTIO) dengan perairan di sebelah barat Sumatera (Southeast Tropical Indian Ocean, SETIO).




(mud/mud)


Hide Ads