Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sejak Januari hingga awal September 2023 titik panas di Jambi terus meningkat. Tercatat ada 1.233 titik terpantau di beberapa daerah.
"Selama tahun 2023 ini, dari Januari sampai saat ini ada 1.233 titik panas yg kami catat," kata Kepala BMKG Jambi, Ibnu Sulistyono kepada detikSumbagsel, Minggu (3/9/2023).
Meningkatnya titik panas di Jambi ini sejak beberapa hari terakhir lahan di beberapa daerah terbakar. Banyaknya luasan lahan yang terbakar itu juga disebabkan setelah masuknya musim kemarau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, tim gabungan Satgas Karhutla baik dari darat dan udara juga berjibaku memadamkan api untuk tidak semakin meluas terbakar. Ibnu menyebut dari ribuan titik panas yang ada 5 daerah di Jambi sebagai penyumbang terbanyak.
"Itu Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Merangin, Sarolangun, Tebo dan Batang Hari," ujar Ibnu.
"Untuk Early Warning kami berikan di skala menengah, tapi untuk yang convidence nya tinggi dan pasti yaitu 80 - 100%," imbuh Ibnu
Sementara, Kabupaten Muaro Jambi, Tanjabtim, Bungo menjadi daerah yang juga tercatat oleh pihak BMKG dengan terdapat titik hotspot.
Saat ini, untuk jarak pandang di Jambi masih terbilang aman. Meski kabut asap mulai sedikit terlihat dan terasa di Kota Jambi, namun tidak mengganggu aktivitas darat, laut maupun udara.
"Kalau jarak pandang rata-rata berkisar 5000 meter dan terkadang 2000 meter dan itu belum mengganggu aktifitas, terutama penerbangan," sebut Ibnu.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jambi telah memastikan jika saat ini wilayah lahan di provinsi Jambi dalam kondisi api padam. Api berhasil dipadamkan dan tidak terdapat lahan yang terbakar.
"Dari pantauan kami untuk seluruh lahan yang terbakar sudah berhasil dipadamkan, baik dari daerah Desa Ramin kemarin yang terbakar itu sudah padam dan tim gabungan Satgas Karhutla juga sudah aktif padamkan dan pendinginan dan tidak ada asap lagi karena disiram terus kan. Dan daerah lain juga sama padam semua," kata Plh Kepala BPBD Jambi, Dody Chandra dihubungi.
Menurut dia, padamnya api di lahan-lahan yang terbakar itu berkat kerjasama antara instansi yang tergabung di Satgas Karhutla yang dipimpin oleh Dansatgas Karhutla Danrem 042 Gapu Jambi.
"Untuk patroli kita selalu aktif patroli ya dari jalur udara, karena sifatnya memantau jika ada lahan yang terbakar. Dan untuk heli water bombing kita juga ada 2 yang standby, aturan 3 tetapi dipinjam 1 ke Kalimantan karena wilayah disana lagi meningkat," sebut Dody.
Dody juga meminta, di musim kemarau saat ini jangan ada warga yang melakukan pembakaran lahan. Karena akan ada sangsi ancaman pidana.
(mud/mud)