.webp)
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kota Palembang Yudha Pratomo Mahyudin siap maju menjadi bakal calon Wali Kota Palembang pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang. Namun, dia belum menentukan pasangannya.
"Insya Allah di tahun 2024 nanti kalau persyaratannya cukup, kondisinya memungkinkan akan mencalonkan jadi Wali Kota Palembang," katanya, Sabtu (19/8/2023).
Yudha mengatakan ada dua alasan dirinya maju pada Pilkada 2024 mendatang. Pertama formal dan kedua personal.
Dia menjelaskan, secara formal dirinya melihat Palembang memang kota maju tetapi menurutnya banyak hal yang masih bisa dikembangkan lebih hebat, besar, dan lebih jauh lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya ruang untuk pengembangan itu sangat terbuka untuk kota sebesar Palembang ini. Bisa dikatakan Kota Palembang tertua di Indonesia, tetapi untuk manifestasinya di lapangan sepertinya kita agak masih kalah dengan kota-kota lain lebih junior dari kita," ujar putra mantan Gubernur Sumsel Prof Mahyudin ini.
"Ini harus kita kejar, karena kita ada potensi itu, karena memang dari dulu di sini (Palembang) pusatnya Kerajaan Sriwijaya yang menguasai tidak hanya Indonesia tapi juga sampai dengan luar negeri. Kita kembalikanlah," sambungnya.
Sedangkan, kata Yudha, untuk alasan personalnya maju pada Pilkada 2024 mendatang adalah karena ingin berbuat baik.
"Ya saya melihat menjadi seorang wali kota ini sebuah tools, kita ingin berbuat yang lebih baik, lebih besar lagi dengan kemampuan dan dengan portofolio yang sudah kita miliki saat ini," ungkap Yudha yang pernah mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Sumsel ini.
Meskipun sudah menyatakan sikap untuk maju calon Wali Kota Palembang, Yudha belum menentukan siapa pasangannya nanti. Sebab, ia masih menunggu dari hasil pemilihan legislatif dan presiden.
"Untuk pasangan belum memutuskan karena pileg lebih duluan di Februari 2024, sedangkan di Pilkada berada di November 2024," ujarnya.
Bukan itu saja, Yudha juga masih menunggu perolehan kursi-kursi partai, dan apakah kembali terjadi koalisi-koalisi.
"Jadi kita lihat berapa jumlah kursi parta-partai yang dapatkan, kemudian koalisi-koalisi seperti apa yang terjadi karena persyaratan untuk mencalonkan diri itu 20 persen dari jumlah kursi di DPRD sesuai dengan tempatnya masing-masing. Masih menunggu (pasangan), tapi kita sudah meniatkan diri Insya Allah mencalonkan diri di 2024 mendatang," ungkapnya.
(des/des)
