.webp)
Pemandangan berbeda nampak dalam upacara bendera memperingati HUT Ke-78 RI di Pekanbaru. Petugas pengibar bendera di sana bukanlah barisan paskibraka berseragam putih-putih, melainkan gajah Sumatera.
Dilansir detikSumut, upacara dengan melibatkan gajah sebagai pengibar bendera itu dilaksanakan di Kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau. Ada 3 gajah Sumatera yang bertugas.
Salah satu gajah memegang peranan penting, yakni mengerek bendera diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Selama menjalankan tugas, tiga gajah ini didampingi pawang berkostum serba merah-putih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kita hadirkan tiga ekor gajah mitigasi konflik yang selama ini kita manfaatkan untuk pengendalian masalah di Riau. HUT ke-78 RI kali ini kita hadirkan tiga ekor untuk mengibarkan bendera," kata Kepala Bidang Teknis KSDA Riau, Hartono kepada detikSumut, Kamis (17/8/2023).
Kata Hartono, ketiga gajah Sumatera ini dilibatkan sebagai bentuk edukasi bahwa gajah bukanlah hama. Terlebih, mereka bukan sembarang gajah. Seperti yang disampaikan di atas, ketiga gajah tersebut kerap dilibatkan petugas dalam penanganan konflik.
"Tujuannya untuk sarana edukasi, sarana sosialisasi bahwa gajah yang selama ini dianggap hama (justru) dilindungi," tegasnya.
Hartono menambahkan, tiga gajah yang bertugas ini dua di antaranya adalah gajah betina bernama Vera dan Indah. Sedangkan satu lagi gajah jantan yakni Bankin. Ketiganya berusia 25-30 tahun. Sudah dewasa.
"Yang mengibarkan adalah Vera. Usia gajah antara 25-30 tahun. Latihan khusus itu dari mahout (pawang), gajah untuk apa, keperluan apa selama ini ditangani sama mahout," lanjut Hartono.
Untuk tugas pengibaran bendera ini, lanjut dia, gajah-gajah itu hanya membutuhkan waktu latihan setengah hari saja di Kantor BKSDA Riau. Upacara ini merupakan upacara pertama yang melibatkan gajah secara aktif sebagai petugas.
(des/mud)
