Video menunjukkan aksi sekelompok pelajar menghadang truk yang baru keluar dari gerbang Tol Keramasan di Ogan Ilir, Sumatera Selatan viral di media sosial. Kejadian semacam itu juga sempat membuat seorang pelajar nyaris tewas tertabrak.
Dilihat detikSumbagsel, Kamis (20/7/2023) dalam video berdurasi 22 detik itu, tampak sejumlah pelajar berdiri di tengah jalan menghentikan truk warna hijau. Kejadian itu disebut terjadi Kamis siang.
Tujuan pelajar itu menyetop truk disebut hendak menumpang ke kawasan Gelumbang, Muara Enim hingga Prabumulih melewati Ogan Ilir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah truk hijau itu berhenti, diduga pelajar itu menanyakan terlebih dahulu kepada sang sopir hendak ke arah Palembang atau ke Prabumulih.
Diduga karena truk itu mau ke arah Palembang sehingga para pelajar itu pun akhirnya tak jadi menumpang, dan truk tersebut kembali melanjutkan perjalanan. Aksi membahayakan sejumlah pelajar itu pun membuat resah para sopir dan warga sekitar.
Menanggapi kejadian itu, Kasat Lantas Polres Ogan Ilir AKP Nofrizal mengatakan akan segera menurunkan anggotanya untuk mengecek kejadian itu.
"Terima kasih informasinya, anggota langsung kita turunkan untuk mengecek kejadian itu," kqta Nofrizal dikonfirmasi detikSumbagsel, Kamis (20/7).
Diketahui, fenomena tersebut juga sempat terjadi dan nyaris merenggut seorang pelajar di jalan lintas Sumatera (Jalinsum) Palembang-Indralaya KM 28, antara Desa Pulau Semambu dan Desa Palemraya, Ogan Ilir, pada Rabu (19/7).
"Iya, kalau yang kemarin itu kejadiannya di Palem Raya," kata Nofrizal.
Saat kejadian itu, katanya, truk tersebut sedang melaju dari arah Palembang menuju Indralaya. Tiba-tiba truk yang tengah melaju dihadang dengan cara sejumlah pelajar itu menyetop mobil dengan cara memaksa dan di tengah-tengah jalan lagi, sehingga mobil yang sedang melintas dengan kencang dan menabrak korban.
"Korban yang ditabrak sudah dievakuasi untuk diberikan perawatan, sementara sopirnya sudah kita amankan di Satlantas," katanya.
Kejadian ini tentu menjadi momok mengerikan bagi para sopir truk dan warga setempat. Ketua BPD Desa Setempat, Herman Sawiran, sangat menyayangkan kejadian itu.
"Pemandangan ini sangat mengerikan karena biasanya mereka menyetop mobil-mobil truk atau tronton yang muatannya kosong, nah sedangkan mobil besar ini kan nggak bisa berhenti dan mengerem mendadak dan lengah sedikit bisa fatal akibatnya," kata Herman, terpisah
Herman mengaku jika masalah ini tak segera ditindaklanjuti akan berdampak ke rumah warga yang berada di pinggir jalan lintas. Bisa jadi sopir truk yang menghindari para pelajar itu malah banting stir dan menyeruduk rumah warga.
"Kami sebagai warga takut ketika mereka menyetop mobil dan mobil itu tidak bisa mengerem mendadak ada dua kemungkinan bisa terjadi," ujar Herman.
Kemungkinan pertama, si gerombolan anak-anak itu bisa tertabrak atau terlindas oleh kendaraan yang dihadang. Kedua, kalau kendaraan yang disetop itu menghindar, maka yang jadi sasaran bisa rumah penduduk.
Isro, salah satu warga yang resah mengatakan, fenomena gerombolan anak-anak usia sekolah ini sangat membahayakan para sopir dan warga. Dia berharap pihak berwajib segera bergerak cepat.
"Kami harap pihak berwenang dalam hal ini Pihak Lantas Polres OI dapat segera menindak lanjuti kejadian-kejadian ini, karena baru kemarin (19/7) sudah ada yang jadi korban ditabrak mobil truk karena mereka menghadangnya di Wilayah Desa Palemraya," jelasnya.
(des/des)