Polisi mengamankan 28 pelajar yang terlibat tawuran di Desa Penerokan, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Jambi. Polisi mengungkap tawuran dipicu saling ejek di media sosial.
Kasat Reskrim Polres Batanghari AKP Piet Yarsi mengatakan tawuran itu terjadi antar SMKN 3 Kota Jambi dan SMKN 2 Batanghari. Tawuran itu terjadi pada Senin (17/7), hingga pagi ini para pelajar itu masih diamankan di Polres Batanghari
"Iya berawal dari saling ejek, anak SMK 2 Batanghari terpancing, terus mereka janjian untuk ketemuan," kata Piet, Selasa (18/7/2023) pagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Piet mengatakan, awalnya mereka janjian di daerah Pall 13, Muaro Jambi. Namun karena tak berhasil bertemu, siswa SMKN 3 Kota Jambi atau STM menemui langsung ke SMKN 2 Batanghari. Namun mereka akhirnya bertemu di perjalanan tepatnya di Desa Penerokan, Batanghari. Padahal jarak dari Kota Jambi ke Penerokan, Batanghari itu cukup jauh berkisar 40-50 kilometer.
Atas tawuran itu warga dan polisi turun melerai mereka. Dalam tawuran di hari pertama sekolah itu, kata Piet, bahkan ada membawa senjata tajam seperti parang dan celurit. Dua buah senjata tajam juga turut diamankan polisi.
"Ada dua sajam yang diamankan. Kalau yang terluka karena sabetan benda tajam tidak ada. Tetapi yang ada itu jatuh dari kendaraan," jelasnya.
AKP Piet juga membeberkan bahwa para pelajar itu rata-rat masih siswa baru atau baru masuk di sekolahnya masing-masing. Ia menduga ada keterlibatan senior-senior mereka bahkan yang sudah alumni sehingga terjadi tawuran tersebut
"Kalau saya lihat ini sepertinya senior-seniornya itu yang ngomporin adik-adiknya. Ada yang udah tamat, ada yang di atasnya. Seperti tradisi lah," katanya.
Hari ini rencananya polisi melakukan mediasi dengan menghadirkan para orang tua pelajar, Kepala Sekolah, Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, dan Dinas Sosial. Mediasi akan dilaksanakan di Polres Batanghari.
"Para pelajar tersebut kami minya menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya. Lalu dipanggil orang tuanya dan pihak sekolahnya masing-masing," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, hari pertama sekolah puluhan pelajar di Jambi melakukan tawuran. Bahkan tawuran yang terjadi sudah antar kabupaten, di mana antara pelajar di Kota Jambi dan di Kabupaten Batanghari.
Dari video yang beredar, para pelajar ini juga ditangkap warga yang geram dengan perangai mereka. Bahkan mereka diikat warga menggunakan tali dan diarak ke mobil polisi. Sebagian dari mereka bahkan masih mengenakan seragam putih abu-abunya.
(mud/mud)