.webp)
"Ada yang koordinasi dengan kita dari Jawa Tengah. Waktu itu ada kejadian (orang hilang) di Jawa Tengah. Kemudian mereka datang ke sini untuk koordinasi," kata Kapolres Bangka Selatan, AKBP Toni Sarjaka kepada wartawan, Sabtu (24/6/2023).
Dijelaskan Toni, pihaknya belum bisa memastikan mayat tanpa kepala dan telapak kaki itu sama dengan yang dilaporkan pihak keluarga dari Jawa Tengah. Namun ciri-ciri yang dilaporkan mirip.
Berdasarkan data yang diperoleh detikSumbagsel, warga Provinsi Jawa Tengah yang dilaporkan hilang itu bernama Firman (16). Firman sendiri merupakan siswa SMK 1 NU Kramat Tegal yang putus sekolah.
Dia diduga jadi korban kecelakaan kapal saat melaut. Keyakinan pihak keluarga diperkuat dengan pakaian dan celana yang digunakan korban dengan anaknya terakhir kali dinyatakan hilang.
"Untuk infonya hilang karena kecelakaan. Jadi waktu itu dari jawa tengah dia naik kapal, kemudian mencari ikan tapi setelah kejadian itu tidak ada komunikasi lagi. Jadi setelah berlayar tidak ada komunikasi sampai sekarang," ungkap Toni.
Toni mengaku belum bisa memastikan identitas karena masih dalam pemeriksaan. Untuk itu keterangan keluarga menjadi salah satu petunjuk polisi mengungkap identitas mayat tersebut.
"Kalau identitas korban yang ditemukan memang belum ada. Cuma dari mereka menyatakan kemungkinan itu namanya ini (diduga Firman). Nanti kita akan kroscek lagi apa bener sesuai data dari pihak keluarga dari jawa tengah," tambahnya.
"Kalau dari ciri-ciri sementara ini yang identik ada beberapa yakni pakaian. Sehingga kita lanjutkan dengan pemeriksaan yang lain, nanti kalau ada beberapa yang sama kita simpulkan kemudian ditindak lanjuti. Kalau nanti bener kita sampaikan ke pihak keluarga dari Jawa tengah tersebut," tegas Kapolres lagi.
Sebelumnya, Identitas mayat tanpa kepala yang ditemukan mengapung di perairan Bangka Selatan, Bangka Belitung hingga kini belum terkuak. Polisi mengaku kesulitan mengungkap identitas Mr. X tersebut. Mereka baru mengantongi informasi dari tulisan yang ada pada pakaian korban, yakni sebaris nama dan nama sebuah sekolah.
"Iya kita kesulitan mengungkap identitas korban. Korban tak mengantongi identitas," jelas Kasat Polair Polres Bangka Selatan, Iptu Eddy Syuaidi saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Kamis (1/6/2023) lalu.
Sejauh ini, pihak kepolisian baru bisa menelusuri dari ciri-ciri pakaian dan celana korban saat ditemukan. Pada celana korban, tertera sebuah nama dan pada baju tertulis salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK).
"Celana training bertuliskan Juniarto dan Jun serta ada coretan tanda tangan. Sedangkan di baju kaos olahraga bertuliskan SMK 1 Islamiyah Keramat," ujar Eddy.
(ras/ras)
