.webp)
KMP Jembatan Musi 1 rute Tanjung Api-api ke Tanjung Kalian, Bangka Belitung mengalami bocor di tengah laut wilayah perairan Sumatera Selatan. Ternyata air
Kepala UPTD Pelabuhan Tanjung Api-api Dishub Sumatera Selatan Iwan Gunawan membenarkan jika peristiwa itu terjadi di wilayah perairan ambang luar sebelum memasuki Selat Bangka. Insiden terjadi sekitar pukul 16.05 WIB setelah berangkat pukul 11.00 WIB.
Namun, Iwan meluruskan jika isu beredar menyebut kapal itu mengalami kebocoran. Sejauh ini isu soal terjadi kebocoran masih pemeriksaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dibilang mengalami kebocoran, itu belum dapat dipastikan ya. Ada trouble teknis, tapi tunggu hasil investigasi BPTD dan tim berwenang," kata Iwan, Jumat (2/6/2203).
Akibat masuknya air, nahkoda kapal yang ditumpangi 43 orang, 4 minibus, 10 truk dan 15-20 ABK itu pun harus putar balik. Keputusan diambil, setelah nahkoda lapor ke pihak Navigasi Airnav dan mendapat persetujuan.
"Nahkoda yang mengetahui ada trouble langsung melapor ke navigasi, petugas menyarankan kapal tersebut untuk kembali lagi pelabuhan Tanjung Api-Api," katanya.
Iwan memastikan, terkait kejadian itu tak ada korban jiwa. Untuk penumpang kapal sudah diberangkatkan dengan kapal lain. Sementara 2 mobil, 2 motor dan 8 penumpamg batal berangkat memilih menunda keberangkatan dan tiketnya sudah diganti dengan pengembalian uang.
"Tidak ada korban jiwa ya, semuanya penumpang sudah diberangkatkan pakai kapal lain dan sudah sandar di sana. Memang ada beberapa yang memilih membatalkan yakni 2 mobil, 2 motor dan 8 penumpamg batal berangkat, tapi tiket diganti dengan pengembalian uang," jelasnya.
Sementara, Direktur Polairud Polda Sumsel Kombes Andreas Kusmaedi mengatakan, kejadian itu disebabkan air masuk melalui rumah karet kedap Rampdoor haluan kapal.
"Sehingga, air masuk tidak sesuai dengan air keluar melalui scupper di cardeck mengakibatkan ruang BT. Cardeck dan tangku Void kebanjiran. Nahkoda kapal memutuskan untuk keselamatan pelayaran kembali ke Pelabuhan Tanjung Api-api," kata Kombes Andreas.
Menurut Andreas, terkait kejadian ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap KSOP dan Dinas Perhubungan terkait apa penyebab sehingga kejadian itu bisa terjadi.
"Langkah yang kita lakukan yakni melakukan pemeriksaan kapal dengan KSOP dan Dinas Perhubungan, membantu evakuasi penumpang, mendata kerusakan dan jumlah penumpang," jelasnya.
(ras/ras)
