Nakes yang tak menangani ibu hamil di Puskesmas Pauh, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Utara terancam disanksi. Sejumlah pejabat di Pemkab dan Pemprov meminta agar nakes honorer tersebut dipecat.
Sanksi tersebut diminta diberikan kepada 3 nakes tersebut lantaran lalai saat menangani pasien yang merupakan kategori pasien berisiko tinggi. Namun pasien masih ditangani layaknya pasien normal sehingga menyebabkan korban meninggal dunia.
"Investigasi ini sudah dilakukan sejak seminggu yang lalu. Hasil penyelidikan sementara, bidan yang ngerawat dia (korban) seharusnya langsung merujuk ke rumah sakit karena pasien perlu penanganan khusus, tapi tidak dilakukan," kata Bupati Muratara Devi Suhartoni, Senin (29/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Devi pun meminta agar ketiga nakes tersebut dipecat. Sebab dinilai lalai dalam menjalankan tugas.
"Saya sudah bilang ke KA UPT-nya, tiga nakes itu harus dipecat. Tiga-tiganya perawat yang memang seharusnya bertugas membantu emergensi melahirkan," tegasnya.
Di lain pihak, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru pun turut angkat bicara soal kematian wanita hamil di Puskesmas Pauh tersebut. Meninggalnya wanita bernama Tika itu viral usai sang suami curhat di media sosial dan mengaku kesal karena penanganan untuk sang istri tak maksimal hingga berujung meninggal dunia.
Herman Deru menyebut pihaknya turut menurunkan tim untuk memastikan penyebab meninggal wanita tersebut. Ia menegaskan jika memang terbukti ada kesalahan Nakes, pihaknya akan meinta Pemkab memberikan sanksi tegas.
"Saya turunkan tim, saya cek dulu. Mesti kita sampaikan ke bupati untuk ditindak petugas yang menelantarkan pasien. Siapa pun itu, artinya harus ada sanksi," katanya ditemui detikSumbagsel, Senin (29/5/2023).
Baca terkait pencopotan kepala puskesmas di halaman berikutnya...
Buntut kejadian itu pula, Kepala Puskesmas Pauh, dr Arnida turut dicopot dari jabatannya. Hal itu diungkapkan Plt Kadinkes Muratara, Tasman Majid.
"Secara internal kita sudah merencanakan beliau ditarik ke Dinkes (dicopot), dalam rangka evaluasi jabatan. Namun untuk pengesahannya nunggu arahan pimpinan," kata Tasman, Selasa (30/5/2023).
Namun dr Arnida belum diperiksa atas kejadian itu karena yang bersangkutan berada di Kota Palembang mengurus orang tuanya yang sedang sakit.
"Sekarang, belum dapat kita lakukan pemeriksaan dikarenakan sejak kejadian itu KUPT sudah meminta izin untuk mengurus orang tuanya yang sedang sakit di Palembang. Saat ini beliau juga masih berada di Palembang," katanya.
Tasman juga menyebut, berdasarkan hasil investigasi sementara pihaknya, ketiga nakes tersebut mengakui telah lalai bertugas dan melakukan penanganan yang salah terhadap pasien.
"Untuk ketiga petugas (nakes) itu kemarin sudah kita lakukan pemeriksaan dan mereka sedikit banyak mengakui kelalaian dia, misalnya dia tidur dan juga miskomunikasi," katanya.
Sama seperti yang disampaikan Bupati Devi Suhartoni, pihaknya juga sudah menyimpulkan untuk memecat ketiga nakes honorer tersebut. Namun, pemecatan secara resmi segera dilakukan setelah mendapat persetujuan tertulis.
"Dan memang untuk ketiga nakes tadi, sudah kami simpulkan (dipecat), tetapi kami belum pastikan karena harus koordinasi ke pimpinan dulu untuk sanksinya. Kita tidak mau kejadian seperti ini terulang lagi," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pria bernama Lika Santosa curhat di media sosial, istrinya meninggal saat hendak melahirkan di Puskesmas Puah, Muratara. Meninggalnya sang istri lantaran tak ditangani dengan cepat oleh bidan dan perawat di puskesmas tersebut.
Padahal, kata Lika, saat itu ada tanda-tanda pecah ketuban, namun para nakes yang bertugas tak kunjung menangani istrinya bahkan ditinggal tidur. Pukul 05.00 WIB, baru ada tindakan untuk sang istri dirujuk ke RS Bunda Lubuklinggau. Namun saat tiba di RS, sang istri tak dan anak dalam kandungan tak terselamatkan.
Simak Video "Video: Motor Tabrak Truk di Musi Rawas, Anggota Polisi Tewas"
[Gambas:Video 20detik]
(nkm/nkm)