.webp)
Polemik tapal batas antara Palembang dan Banyuasin di Sumatera Selatan tak kunjung tuntas. Meskipun Pemerintah Kabupaten Banyuasin memastikan saat ini tak ada lagi masalah.
Wakil Bupati Banyuasin Slamet Somosentono mengatakan dalam tapal batas ini tidak ada wilayah Palembang yang berkurang. Begitupun dengan Banyuasin tak ada lebih.
"Tidak ada masalah lagi. Tidak ada yang kurang menurut saya, karena itu keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Jadi tetap saja, tidak ada yang kurang dan tidak ada yang lebih," katanya setelah sosialisasi di Palembang, Rabu (24/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Slamet menilai proses tapal batas sudah panjang. Jika berlarut-larut maka dapat mengganggu aktivitas di daerah sehingga akhirnya diputuskan Mendagri.
Dia menyebut tapal batas yang menjadi persoalan ada tiga daerah. Ketiga daerah itu adalah Jakabaring, Tegal Binangun dan Talang Bulu masuk ke Banyuasin sebagian.
"Tiga daerah ini (Jakabaring, Tegal Binangun dan Talang Bulu) agak krusial, tapi sudah ada SK dari Mendagri. Kedua-duanya harus colling down ini hasil dari pusat sudah diputuskan, mari kita laksanakan secara murni dan konsekuen," ujarnya.
"Kita tidak ada masalah. Sebagian besar lainnya sudah masuk ke Palembang, kalau diteliti bisa membuat konflik, tapikan kita sudah ada SK dari mendagri laksanakan dengan tanggung jawab," katanya.
Sementara Ketua DPRD Kota Pelambang Zainal Abidin mengatakan bahwa ada wilayah Palembang yang berkurang. Ada pengurangan sekitar 48 KM setelah ada keputusan dari pusat.
"Kota Palembang batasan wilayahnya berkurang dari 406, 1 KM persegi menjadi 352,0. Berkurang 48,0 sekian," katanya.
Sedangkan, luasan Kabupaten Banyuasin bertambah. Saat sosialisasi Permendagri Nomor 134 tahun 2022, Zainal Abidin mengaku sudah dijelaskan secara detail. Namun DPRD dan Pemko Palembang masih belum sepakat soal tapal batas tiga daerah tersebut.
"Masih belum sepakat," kataZainal Abidin.
(ras/ras)
