.webp)
Ketua MUI Kabupaten Ogan Ilir Nurhasan mengatakan, sejak September 2022 pihaknya sudah memberikan pandangan-pandangan ajaran atau pemahaman tentang Raja Adil yang dipimpin Rosidi bersama teman-temannya.
Namun, ternyata beliau pun belum puas dengan apa yang disampaikan MUI. Apalagi kemudian Rosidi bersama teman-temannya kembali menyebarkan aliran sesat tersebut melalui media sosial dan lainnya.
"Maka kami ingin menuntaskan ajaran sesat yang disampaikan Raja Adil yang dipimpin Rosidi adalah tidak benar menurut ajaran Islam," tegas Nurhasan.
Pertama, terkait sujud syukur, Rosidi mengungkapkan bahwa sujud syukur harus dilakukan di tempat khusus seperti di lima makam. Padahal menurut Nurhasan, sujud syukur tidak harus dilakukan di tempat tertentu seperti di lima makam yang dimaksud Rosidi.
"Sujud syukur tidak perlu dilakukan di tempat tertentu apalagi harus di lima makam dan itu sudah mengajarkan yang salah," ujar Nurhasan.
Kedua, Rosidi mengaku Raja Adil atau seorang khalifah. Padahal sudah jelas negara ini adalah negara republik yang berdaulat dan tentu tidak benar menurut aturan pemerintah.
"Menurut kami apa yang dilakukan Rosidi tidaklah benar. Kami berharap apa yang dilakukan Rosidi ini harus perlu tambahan-tambahan informasi dan masih perlu dibimbing," pungkasnya.
(des/des)
