Demo penolakan kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), berujung ricuh. Aksi unjuk rasa yang berujung kericuhan tersebut belakangan membuat Pemkab Bone memutuskan menunda kenaikan tarif PBB sebesar 65%.
Demonstrasi yang dikawal 1.000 personel gabungan TNI dan Polri itu berlangsung di kantor Bupati Bone, Selasa (19/8/2025). Aksi unjuk rasa dari Aliansi Rakyat Bone yang diwarnai pembakaran ban itu awalnya berlangsung damai saat siang hari.
Dalam orasinya, massa mendesak Bupati Bone Andi Asman Sulaiman atau Wakil Bupati Bone Andi Akmal Pasluddin menerima langsung aspirasi mereka. Namun permintaan yang tidak terpenuhi membuat massa kecewa.
"Kami berikan waktu 5 menit agar menghadirkan bupati dan wakil bupati kami. Kami minta mereka yang datang temui kami, atau kami yang masuk menemuinya," ujar Jenderal Lapangan Aliansi Rakyat Bone, Rafli Fasyah saat orasi di lokasi.
Massa pun mulai menembus barikade kawat berduri yang terpasang di kantor Bupati Bone. Massa memaksa masuk ke dalam pekarangan kantor usai menjebol pagar.
"Kami sudah terapkan humanis, kami diperintahkan oleh Kapolda untuk bertahan saja dan ajak ngobrol," kata Kapolres Bone AKBP Sugeng Setyo Budhi kepada wartawan, Rabu (20/8).
Massa sempat diajak berdialog bersama perwakilan Pemkab Bone menjelang sore, namun tidak menemui titik temu. Selepas magrib, aksi pelemparan batu terjadi hingga aparat membalas dengan tembakan gas air mata.
"Situasi sudah berubah, yang awalnya aksi damai berubah jadi anarkis, saya sebagai kapolres dan ada korban dari TNI/Polri makanya ambil tindakan tegas untuk membubarkan paksa," katanya.
Aparat yang memukul mundur massa keluar dari kantor Bupati Bone membuat konsentrasi demonstran tersebar di Jalan Ahmad Yani, Jalan MT Haryono, Jalan Wahidin Sudirohusodo, dan Jalan HOS Cokroaminoto. Polisi pun melakukan penyisiran di lokasi itu.
"Ada petasan dan molotov saat kami bubarkan itu massa. Bom molotov itu diledakkan di simpang empat dan di depan IAIN, dan alhamdulillah tidak ada korban karena paling depan Brimob semua," ujar Sugeng.
(sar/hsr)