Demo penolakan kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) kembali ricuh setelah upaya dialog dengan Pemkab Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), masih buntu. Massa yang melempar batu pun dipaksa mundur setelah polisi melepaskan tembakan gas air mata.
Pantauan detikSulsel di kantor Bupati Bone, Selasa (19/8/2025) sekitar pukul 18.20 Wita, para demonstran awalnya meminta berdialog dengan Bupati Bone Andi Asman Sulaiman dan Wakil Bupati Bone Andi Akmal Pasluddin. Namun massa hanya ditemui oleh Kabag Hukum Setda Bone Ramli dan Kadis Kominfo Bone Anwar.
Dialog yang turut dihadiri Pj Sekda Bone Andi Syahruddin berlangsung alot tanpa ada kesepakatan. Perwakilan Pemkab Bone meninggalkan lapangan dengan alasan akan salat Magrib.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para massa langsung berteriak dan berdiri. Sementara polisi yang berjaga membentuk formasi barisan, beberapa lainnya masih salat Magrib di Masjid Agung.
Massa kemudian melemparkan air gelas mineral ke kantor Bupati Bone bahkan adapula yang melemparkan batu. Kapolres Bone AKBP Sugeng Setyo Budhi meminta kepada demonstran untuk menenangkan diri.
Sugeng berulang kali mengimbau massa namun tidak diindahkan. Mobil water cannon pun diperintahkan masuk ke area pusat demonstrasi.
"Maju, jalan. Water cannon jalan," teriak Kapolres Bone AKBP Sugeng.
Selang beberapa waktu, aparat melepaskan tembakan gas air mata. Terdengar suara tembakan sebanyak 7 kali di lokasi.
Hingga saat ini para demonstran mengamankan diri di Masjid Agung Bone. Kemudian aparat terus meminta mahasiswa untuk bubar.
Sebelumnya diberitakan, para demonstran menggelar aksi demonstrasi di kantor Bupati Bone sejak siang tadi. Massa yang berunjuk rasa tergabung dalam Aliansi Rakyat Bone.
(sar/hsr)