Jaminan Bulog Bone Beli Jagung Petani Rp 4.200/Kg dengan Kadar Tertentu

Harga Jagung Anjlok

Jaminan Bulog Bone Beli Jagung Petani Rp 4.200/Kg dengan Kadar Tertentu

Agung Pramono - detikSulsel
Selasa, 19 Mar 2024 08:30 WIB
Harga jual jagung di Bone anjlok.
Ilustrasi harga jagung anjlok. Foto: (Agung Pramono/detikSulsel)
Bone -

Perum Bulog Cabang Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) siap membeli jagung petani dengan harga yang wajar. Hal ini untuk mengatasi harga jagung yang anjlok saat musim panen.

Asisten Manager Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Kantor Cabang Bone Andi Ishak mengatakan pihaknya akan membeli jagung dari petani sesuai dengan kualitasnya. Jagung dengan kadar air rendah akan dihargai lebih mahal atau Rp 4.200/kg.

"Jadi semua tergantung kadar airnya, semakin rendah kadar airnya semakin mahal harga jagung," kata Ishak kepada detikSulsel, Senin (18/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ishak menyebut harga tertinggi sementara berada di Rp 4.200/kg untuk jagung dengan kadar air 14 persen. Sementara jagung dengan kadar air lebih besar akan dibeli lebih murah.

"Kami beli jagung dari petani Rp 4.200/kg yang kadar airnya 14 persen. Kalau kadar air 20 persen harga belinya Rp 3.970/kg, kalau kadar airnya 25 persen harganya Rp 3.750/kg, dan kalau kadar airnya 30 persen harganya Rp 3.540/kg," paparnya.

ADVERTISEMENT

Di sisi lain, Ishak mengaku sementara akan berkomunikasi dengan petani terkait proses pengangkutan jagung yang akan dibeli. Ishak membuka opsi petani membawa jagungnya ke gudang Bulog atau sebaliknya dengan sistem jemput bola.

"Rencana ke lapangan besok (Selasa) di Kecamatan Lappariaja, Lamuru, Bengo untuk cek jagung. Itu baru mau ditanya petani, apakah bisa membawa langsung ke gudang atau kita yang jemput bola," bebernya.

Ishak mengaku menunggu alat pengukur kadar air agar bisa mengetahui nilai jual jagung milik petani. DIa memastikan Bulog akan menyerap jagung petani sesuai dengan harga wajar.

"Besok (Selasa) baru kita jalan, karena alat pengukur kadar jagung sebentar malam (Senin) baru tiba di Bone. Yang pasti Bulog membuka penyerapan jagung sesuai dengan Harga Pokok Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan," imbuh Ishak.

Kemungkinan harga naik di halaman selanjutnya.

Pemkab Bentuk Satgas Serap Jagung

Pemkab Bone melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) akan membentuk satuan tugas (satgas) serap jagung. Satgas akan memastikan jagung hasil panen petani dapat terjual dengan harga wajar.

"Insyaallah kita akan pastikan harga jagung di tingkat petani wajar dan tidak ada yang dirugikan. Selain itu membentuk tim satgas serap jagung," kata Kepala Dinas TPHP Bone Andi Asman Sulaiman, Minggu (17/3).

Asman mengatakan, pembentukan tim satgas itu akan melibatkan stakeholder terkait. Dia menegaskan harga jagung di tingkat petani harus dijual dengan harga pokok pemerintah (HPP) Rp 4.200 per kilogram.

"Dinas TPHP memastikan harga jagung di tingkat petani dibeli secara wajar yakni Rp 4.200/kg," ujarnya.

Dia menambahkan Kementerian Pertanian juga sudah menginstruksikan agar menyetop impor jagung saat musim panen. Asman menyebut, persoalan ini akan dibahas lebih lanjut dengan berbagai pihak.

"Sudah ada arahan Mentan RI untuk stop impor jagung, Bulog hadir, HPP Rp 4.200/kg. Dalam waktu dekat ini kami juga lakukan rapat lintas terkait," kata Asman.

Kenaikan harga diatur Kementan di halaman selanjutnya.

Harga Jual Jagung Masih Bisa Naik

Kabid Tanaman Pangan Dinas TPHP Bone Abdul Rauf menambahkan, pemerintah sudah menetapkan HPP jagung. Dia mengaku harganya masih memungkinkan mengalami kenaikan yang menguntungkan petani.

"Iya harga Rp 4.200/kg di petani yang ditetapkan pemerintah, bahkan kemungkinan harganya naik lagi. Karena begitu pengakuan Bulog kemarin waktu rapat dengan Bank Indonesia. Tapi teknisnya itu dari Kementan yang atur semua setelah rapat dengan Bulog," kata Rauf.

Rauf mengungkapkan, penyebab harga jagung turun karena saat ini market untuk jagung di Bone sendiri belum begitu luas dan ekspansif. Jagung lebih banyak digunakan sebagai komoditi pakan ternak.

"Karena jagung ini baru untuk pakan ternak. Selebihnya di jual ke PT Japfa, Charoen Pokphand di Makassar," ungkapnya.

Halaman 2 dari 3
(asm/asm)

Hide Ads