Skuad PSM Makassar secara simbolis menyampaikan turut berbela sungkawa atas Tragedi Kanjuruhan. Melalui foto hitam putih Juku Eja menyampaikan duka kepada seluruh korban tewas di insiden tersebut.
"Kami mencintai semangat dari suporter. Tapi kita butuh sepak bola tanpa kekerasan," kata pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares dalam video yang diupload PSM di akun Instagramnya, Senin (3/10/2022).
Pelatih dan sejumlah pemain menyampaikan turut berduka atas kejadian tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 125 orang dan menyebabkan 323 lainnya luka-luka. Insiden itu terjadi usai laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10).
Aremania masuk ke dalam lapangan usai pertandingan karena tidak terima tim kesayangannya, Arema FC kalah 2-3 atas Persebaya Surabaya. Aksi yang berujung anarkis itu kemudian dibalas dengan tembakan gas air mata oleh kepolisian ke tribun penonton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya pelatih, pemain M Arfan juga turut menyampaikan bela sungkawa atas kejadian ini, dan berharap kejadian menjadi yang pertama dan terakhir menimpa dunia persepak bolaan Indonesia.
"Kami seluruh tim PSM Makassar menyampaikan duka yang sangat mendalam atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang. Juga mari kita bersama-sama menjadikan tragedi ini sebagai yang terakhir kalinya," katanya.
Sementara kapten tim Wiljan Pluim mengungkapkan, turut berduka cita atas Tragedi Kanjuruhan dan berharap para korban yang masih mendapat perawatan di rumah sakit diberi kesembuhan secepatnya.
"Kami turut berbelasungkawa kepada semua orang yang menjadi korban. Semua orang yang kehilangan keluarga, teman, atau sahabat dekat. Kami juga berdoa untuk orang-orang yang berjuang di rumah sakit. Kami berharap segalanya akan baik-baik saja," imbuhnya.
Lalu Gelandang PSM Makassar Rasyid Bakri mengaku kaget mendengar jumlah korban yang jatuh di insiden Kanjuruhan tersebut. Rasyid berbela turut berbelasungkawa atas kejadian ini, dan berharap agar Tragedi Kanjuruhan menjadi yang terakhir dalam sepak bola Indonesia.
"Saya sangat sedih melihat ada banyak korban yang meninggal atas kejadian ini. Semoga keluarga korban diberi ketabahan dan semoga kejadian ini menjadi yang terakhir dalam sepakbola Indonesia," kata Rasyid Bakri berbincang kepada detikSulsel, Senin (3/10).
Lebih lanjut, Striker muda Juku Eja juga mengaku sangat menyayangkan Tragedi Kanjuruhan terjadi. Pemain asal Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim) ini meminta agar rivalitas antar suporter dapat dihentikan. Dan
"Sebenarnya sangat disayangkan harusnya nggak perlu terjadilah yang seperti itu. Karena kan nggak ada nyawa yang sebanding seperti itu. Saya juga dari Jawa Timur memang rivalitasnya tinggi sekali. Jadi lebih baik hilangkan rivalitas suporter aja," kata Ricky Pratama kepada detikSulsel, Senin (3/10).
Tak hanya dari para pemain PSM, ucapan bela sukses juga mengalir dari mantan pemain PSM Makassar Hilmansyah menyampaikan belasungkawa atas kejadian yang menimpa sepakbola Indonesia. Tragedi Kanjuruhan ini diharapkan peristiwa tersebut menjadi yang terakhir yang menimpa sepak bola Indonesia.
"Turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas insiden Kanjuruhan, kami sebagai pemain tentu terpukul dan sangat sedih atas tragedi ini. Semoga ini adalah peristiwa terakhir yang terjadi di sepak bola Indonesia," jelas Hilman.
"Dan semoga ini menjadi pembelajaran buat kita semua bahwa tidak ada nyawa yang sebanding dengan sepakbola. Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari semua ini," tambahnya.
(afs/hsr)