Pemain PSM Makassar Rasyid Bakri mengaku sedih mendengar Tragedi Kanjuruhan terjadi yang menelan banyak korban jiwa. Menurutnya ini menjadi duka persepakbolaan Indonesia.
"Saya sangat sedih melihat ada banyak korban yang meninggal atas kejadian ini," kata Rasyid Bakri berbincang kepada detikSulsel, Senin (3/10/2022).
Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, menewaskan 125 orang dan menyebabkan 323 lainnya luka-luka. Hal tersebut terjadi saat duel Arema FC Vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aremania masuk ke dalam lapangan usai pertandingan karena tidak terima tim kesayangannya, Arema FC kalah 2-3 atas Persebaya Surabaya. Aksi yang berujung anarkis itu kemudian dibalas dengan tembakan gas air mata oleh kepolisian ke tribun penonton.
"Saya sebagai pemain sangat terkejut ketika subuh hari melihat di media sosial ada kejadian yang terjadi setelah pertandingan Arema Vs Persebaya," ucap Rasyid.
Gelandang PSM Makassar ini mengaku turut berbelasungkawa atas kejadian ini. Ia berharap agar Tragedi Kanjuruhan menjadi yang terakhir dalam sepak bola Indonesia.
"Semoga keluarga korban diberi ketabahan dan semoga kejadian ini menjadi yang terakhir dalam sepakbola Indonesia," imbuhnya.
Imbas Tragedi Kanjuruhan ini, PT Liga Indonesia Baru (LIB) memutuskan untuk menghentikan Liga 1 selama sepekan. Kompetisi akan kembali dilanjutkan setelah PSSI melakukan investigasi.
"Keputusan tersebut kami umumkan setelah kami mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI. Ini kami lakukan untuk menghormati semuanya dan sambil menunggu proses investigasi dari PSSI," ungkap Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, Minggu (2/10).
Lebih lanjut Lukita mengungkapkan turut berbelasungkawa atas terjadinya insiden tersebut. Ia berharap agar Tragedi Kanjuruhan dapat menjadi pelajaran bagi seluruh stakeholder sepak bola Indonesia.
"Kami prihatin dan sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Semoga ini menjadi pelajaran berharga," imbuhnya.
(ata/hmw)