.webp)
KPU Sulawesi Selatan (Sulsel) menggunakan pesawat untuk mendistribusikan logistik Pilkada 2024 ke wilayah Seko dan Rampi, Kabupaten Luwu Utara. Pengiriman via udara dilakukan untuk memastikan logistik tiba tepat waktu dan aman, terutama di daerah yang sulit dijangkau.
"Kalau Rampi dengan Seko di Luwu Utara, sudah didistribusikan per 23 November lewat jalur udara, yaitu pakai Susi Air. Kenapa naik pesawat? Karena lebih efisien. Lebih efektif juga. Kalau dia pakai darat, biaya begitu tinggi. Saya dengar biaya ngojek ke sana itu, satu dus itu sampai Rp 1,8 juta," ujar komisioner KPU Sulsel Marzuki Kadir kepada detikSulsel, Senin (25/11/2024).
"Kami juga tidak bisa mengharapkan dalam hal perjalanan ini tidak jatuh ini dos. Apalagi ini, kan, musim hujan," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Marzuki mengungkapkan, KPU Sulsel telah menyelesaikan distribusi logistik Pilkada 2024 ke daerah-daerah yang dianggap terpencil dan rawan. Kata dia, pihaknya memang mendahulukan distribusi logistik ke daerah terpencil dan rawan.
"Khusus untuk proses distribusi logistik, kami sudah memetakan beberapa strategi. Pertama, daerah yang kami anggap rawan di persoalan jarak dan lokasi," katanya.
Selain Luwu Utara, daerah-daerah yang diprioritaskan meliputi Pangkep dan Kepulauan Selayar. Marzuki menuturkan, untuk Pangkep distribusi logistik telah dilakukan pada 21 November dan mencakup dua pulau, yakni Kecamatan Liukang Tangaya dan Kalukuang Masalima (Kalmas).
"Ada tiga kabupaten/kota yang kami anggap sedikit rawan. Itu Pangkep, Luwu Utara, dan Kepulauan Selayar. Adapun, misalnya, di Pulau Sembilan di Sinjai, itu masuk kategori menghampiri rawan. Pangkep itu sudah didistribusikan di tanggal 21 November. Alhamdulillah logistiknya tiba di tempat yang dituju," ungkapnya.
Sementara, Kepulauan Selayar menerima logistik pada 24 November. Menurut Marzuki, pengiriman ke pulau-pulau terpencil dilakukan untuk mengantisipasi kendala cuaca dan jarak.
"Kalau Selayar per 24 November itu sudah terdistribusi ke daerah-daerah yang notabenenya memiliki pulau yang jauh. Laporan terakhir itu sudah tiba di tempat tujuan," bebernya.
Lebih lanjut, Marzuki menjelaskan bahwa KPU Sulsel juga memastikan distribusi logistik ke daerah-daerah lainnya akan berlangsung pada 25-26 November. Distribusi dilakukan mendekati hari pencoblosan untuk meminimalkan potensi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kenapa kami mengambil 25-26 November? Pertama, kesiapan gudang di setiap kecamatan atau di setiap desa yang ada. Apakah di desa tersebut, ya, mungkin dalam hal distribusinya cepat tiba, tapi kita berpikir masalah keamanan," ucapnya.
"Nah, kalau misalnya bisa di 26 November tiba di kantor desa, berarti hanya satu malam bermalam (logistik). Pagi baru didistribusikan ke TPS. Kalaupun misalnya berangkat (didistribusikan) 25 November, itu sudah dipersiapkan bahwa tempat penyimpanan logistik itu aman, baik dari persoalan alam maupun gangguan-gangguan orang yang tidak bertanggung jawab," sambungnya.
Diketahui, ada 14.548 tempat pemungutan suara (TPS) untuk Pilkada 2024 di Sulsel. Adapun daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 6.680.807 orang. KPU mencetak 6.855.088 lembar surat suara, termasuk cadangan 2,5% tiap TPS. Selain itu, 2.000 surat suara tambahan mengantisipasi pemungutan suara ulang (PSU).
(asm/hsr)
