.webp)
Calon gubernur Sulsel nomor urut 1, Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto bicara terkait relawannya yang terkena fitnah di Kabupaten Tana Toraja. Fitnah tersebut terkait politik uang.
"Saya mendapat berita dari teman-teman di Toraja bahwa ada sekelompok orang mengatas namakan tim DIA. Kemudian mendata dengan janji akan diberikan uang," ucap Danny kepada detikSulsel, Kamis (14/11/20204).
Fitnah tersebut berkedok mengatasnamakan tim Danny-Ahzar (DIA) kemudian melakukan pendataan pemilih. Mereka menjanjikan akan memberikan uang namun tidak dipenuhi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sengaja untuk menjanji janji masyarakat kemudian tidak dipenuhi. Sehingga dia menyangka itu tim DIA," ujar Danny.
Danny mengatakan permainan politik seperti itu terbilang sangat buruk dan berlebihan. Baginya biarlah masyarakat yang menilai terkait apa yang ingin dipilihnya.
"Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan bahwa berhentilah playing victim seperti itu, berhentilah menghina seperti itu dan saya kira masyarakat dengan segala kecerdasannya pasti paham," terang Danny.
"Kami tidak pernah menjanjikan apapun, yang kami janjikan adalah masa depan yang lebih baik yang insyaallah menjadi alasan masyarakat mencoblos no 1. Coblos no 1 atau teruskan kemunduran," sambungnya.
Juru bicara Danny Pomanto, Asri Tadda mengatakan akan melaporkan kejadian tersebut ke Bawaslu apabila terbukti menimbulkan kerugian untuk paslon nomor urut 1. Phaknya saat ini sedang mengkaji kasus tersebut.
"Tim hukum lagi mengkaji itu, mengumpulkan bukti sebelum melakukan, ada upaya ke sana. Kalau memang dianggap merugikan," jelasnya.
Asri mengatakan tim Danny-Azhar akan melakukan investigasi terkait kejadian tersebut. Tetapi menurutnya di luar dari itu, timnya tetap fokus pada upaya pemenangan Danny-Azhar (DIA) di Pilgub Sulsel.
"Saya kira semua hal bisa dilakukan tinggal kita mencermati mana yang bisa kita tindak lanjuti nantinya. Tapi di luar dari itu, semua tim tetap konsentrasi untuk meneruskan kerja-kerja elektoral kita untuk memastikan kemenangan di 27 November nanti," tutup Asri.
(ata/ata)
