Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari mengaku banyak menerima dukungan dari warga setelah dirinya gagal maju Pilkada Maros 2024. Suhartina menyebut antusias warga memilih kotak kosong sangat besar.
Suhartina awalnya dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) pada pemeriksaan kesehatan oleh KPU Maros. KPU kemudian merekomendasikan bakal calon bupati Chaidir Syam untuk mencari pengganti Suhartina sebagai bakal calon wakil bupati.
"Kalau saya yang sejujurnya yang masuk di handphone-ku, supporting-supporting, sangat besar kemungkinan kotak kosong, besar sekali. Karena antusiasnya warga itu besar sekali, (mereka katakan) 'Bagaimana ini, Bu? Petunjuk. Kotak kosong atau apa?'," ujar Suhartina kepada detikSulsel, Senin (15/9/2024).
Suhartina menjelaskan bahwa berdasarkan pengalamannya di dunia politik, potensi kotak kosong mendapatkan banyak dukungan masyarakat sangat besar. Menurutnya, hal ini bisa saja disebabkan adanya rasa simpati masyarakat.
"Kalau dari sisi pengalaman politik, memang sangat besar kemungkinan untuk kotak kosong 'berisi'. Karena, entahlah, mungkin rasa simpatinya warga," katanya.
Dia lantas berharap Chaidir Syam sebagai bakal calon bupati berpasangan Muetazim Mansyur yang menggantikannya sebagai bakal calon wakil bupati bisa memanfaatkan waktu tersisa untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat.
"Cuma, semoga di sisa waktu ini Kak Chaidir bisa melakukan penetrasi ke bawah atau paling tidak menyapa kembali warga," ucapnya.
Suhartina juga menegaskan dirinya patuh terhadap perintah Partai Golkar untuk memenangkan Chaidir Syam-Muetazim Mansyur. Apalagi dirinya masih berstatus Ketua DPD II Golkar Maros.
"Dasarnya ini saya masih ketua partai. (Saya sampaikan) kalau Golkar itu masih mendukung itu Pak Chaidir," ucap Suhartina.
"Saya kalau dibilang, ya, ketua Golkar, ya, mau tidak mau. Itu petunjuk DPP-ku, harus kupatuhi. Kalau tidak, wah, mampus saya," imbuhnya.
Simak selengkapnya di halaman selannjutnya.
(asm/hmw)