Plt Bupati Maros Suhartina Bohari, angkat bicara usai namanya disebut-sebut oleh anggota DPRD Maros, Marjan Masere dalam kasus dugaan penghinaan pemilih kotak kosong. Suhartina menyebut dirinya menjadi korban politik dalam kasus tersebut.
Hal itu berawal dari pernyataan Marjan Massere yang menganggap pemilih kotak kosong sebagai manusia berwujud setan. Marjan berdalih pernyataannya itu mengacu dari omongan Suhartina yang diundang dalam sebuah podcast usai ditetapkan tidak memenuhi syarat (TMS) tes kesehatan di Pilkada Maros 2024.
"Itu kan penggalan podcast, itu podcast-nya orang itu bisa jadi multitafsir," ujar Suhartina Bohari kepada detikSulsel, Kamis (31/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam penggalan video podcast beredar itu, Suhartina dinarasikan berbicara mengenai kotak kosong. Saat itu Suhartina menganalogikan kotak kosong seperti hantu.
Terkait hal tersebut, Suhartina berdalih dirinya berbicara sebagai ketua Golkar Maros. Partai yang dipimpinannya mendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 2 di Pilkada Maros 2024, Chaidir Syam dan Andi Muetazim Mansyur.
"Saya podcast bentuk dukungan dan support kepada (paslon nomor urut) 2 atas nama ketua DPD II (Golkar Maros). Mereka memenggal podcast-ku itu hanya untuk mempolitisir dia punya tujuan politik," ungkapnya.
Suhartina menuturkan, penggunaan kata 'hantu' yang diucapkannya dalam podcast memiliki arti yang berbeda dengan kata 'setan' yang disebut oleh Marjan.
"Lagian coba telaah maksud podcast saya terhadap hantu dan ceramah dia (Marjan) tentang setan itu, emang tujuannya sama?" tanya Suhartina.
"Saya podcast (sebut kata) hantu terhadap kotak kosong, dia (Matjan) menyatakan 'setan' terhadap semua masyarakat Maros yang mendukung kotak kosong, beda toh pendukung dengan isinya kotak kosong," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Marjan dilaporkan ke Bawaslu Maros usai diduga menghina pendukung kotak kosong. Dugaan penghinaan itu terjadi saat Marjan hadir dalam bimtek yang berlangsung di kediaman Bupati Maros Chaidir Syam di Kecamatan Turikale pada Selasa (29/9).
Marjan berdalih rekaman video perkataannya yang diduga menghina kotak kosong sudah diedit. Hal itu membuat omongannya disalahartikan karena tidak didengarkan secara utuh.
"Video itukan banyak penggalan-penggalannya. Dia potong, dimainkan orang," ungkap Marjan Massere kepada detikSulsel, Kamis (31/10).
Legislator Maros dari Fraksi PAN ini berdalih dasar perkataannya ke peserta bimtek hanya mengutip omongan Wakil Bupati (Wabup) Maros Suhartina Bohari. Suhartina disebut juga sempat berbicara soal kotak kosong saat diundang dalam sebuah podcast.
"Kalau yang saya sampaikan utuh murni karena dasarnya dari podcast-nya Ibu Wabup, Ibu Suhartina yang menyatakan bahwa 'kenapa harus pilih kotak kosong sedangkan kotak kosong itu ibarat hantu'," imbuhnya.
(sar/asm)