Wanita bernama Feni Ere (28) di Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), dilaporkan hilang sejak Januari 2024. Setelah setahun berlalu, mayat wanita tersebut ditemukan tinggal kerangka dengan mulut kondisi terikat di pinggir jalan.
Ayah Feni, Parman mengaku melaporkan putrinya itu hilang ke polisi pada Jumat (26/1/2024). Dia membuat laporan lantaran tidak menemukan Feni di rumah sehari sebelumnya atau Kamis (25/1/2024).
"Pasnya hilang itu kami sudah laporkan ke pihak kepolisian," kata Parman kepada detikSulsel, Kamis (20/2/2025).
Parman mengatakan Feni tiba di rumah dari Malili, Luwu Timur pada Rabu (24/1/2024). Saat itu, Feni mengabari orang tuanya yang berada di kebun di Luwu Utara.
"Saya itu sedang di kebun di Luwu Utara, dia waktu itu ke Malili 3 hari. Sorenya pas pulang tanggal 24 itu masih nakabari jeka bilang di rumah mi, kusuruh lihat pematang tapi tidak ada mi kabarnya sudah itu," terangnya.
Parman kemudian pulang ke rumahnya di Palopo dan menemukan pintu rumah dalam kondisi tertutup namun pintu besi rusak. Dia juga tidak menemukan keberadaan Feni saat masuk rumah.
"Pasnya saya masuk di kamarnya, ada mi kudapat percikan darah di lantai dan kasurnya, sama ada celana sor penuh darah di belakang pintu," ungkapnya.
Parman awalnya menduga anaknya sakit sehingga mencarinya ke semua rumah sakit di Palopo. Namun dia tidak menemukan pasien atas nama anaknya.
"Jadi kami itu dikira ji ini Feni sakit, jadi kami bersama keluarga pergi semua cek di rumah-rumah sakit na tidak ada didapat," bebernya.
Namun ibu korban, kata Parman berfirasat anaknya dibunuh. Pasalnya sejumlah barang korban di kamar hilang meski handphone (HP) dan emasnya tidak.
"Tapi mamanya sempat memang mi berpikir kodong dibunuh anaknya, karena selimut dan lap kakinya hilang, mobilnya juga hilang. Tapi HP dan emasnya ada semua ji di lemarinya Feni," bebernya.
Dia mengungkapkan anaknya merupakan seorang sales di Honda Sanggar Laut yang terletak di Jalan Andi Sudirman, Kelurahan Binturu, Palopo. Dia pun rutin ke kantor polisi menanyakan perkembangan pencarian anaknya itu.
"Setiap bulan dari hilangnya anakku pasti 2-3 kalika datang ke kantor polisi," katanya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
(hsr/sar)