Keluarga menduga Feni Era (28) yang mayatnya ditemukan tinggal kerangka dan mulut kondisi terikat di Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) korban pembunuhan. Pasalnya barang-barang korban hilang termasuk mobilnya.
"Mamanya sempat memang mi berpikir dibunuh anaknya, karena selimut dan lap kakinya hilang kodong, mobilnya juga hilang," kata ayah korban, Parman kepada detikSulsel, Kamis (20/2/2024).
Parman mengatakan setelah anaknya hilang dia menemukan bercak darah di lantai dan tembok kamar anaknya. Dia juga menemukan darah pada celana sor korban yang tergantung di belakang pintu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasnya mi saya masuk di kamarnya, ada mi kudapat percikan darah di lantai dan kasurnya, sama ada celana sor penuh darah di belakang pintu," katanya.
Parman mengaku awalnya menduga anaknya itu sakit. Dia bersama keluarga lainnya kemudian mencari korban di semua rumah sakit di Palopo namun tidak menemukan pasien atas nama anaknya.
"Jadi kami itu dikira ji ini Feni sakit, jadi kami bersama keluarga pergi semua cek di rumah sakit na tidak ada didapat," imbuhnya.
Setelah korban ditemukan, Parman berharap pihak kepolisian segera mengungkap penyebab kematian anaknya. Termasuk menangkap pelaku yang membunuh anaknya.
"Kami harapkan bagaimanapun bisa ditangkap pelakunya," tegasnya.
Diketahui, mayat wanita sisa kerangka itu ditemukan di KM 35 Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Battang Barat, Palopo pada Jumat (7/2) sekitar pukul 14.00 Wita. Saat itu, identitas korban belum diketahui.
Polisi lalu melakukan autopsi dan tes DNA mayat korban di Rumah Sakit Sawerigading Palopo pada Jumat (14/2) sekitar pukul 09.00 Wita. Identitas korban terungkap berdasarkan keyakinan orang tuanya meski hasil tes pemeriksaan DNA belum keluar.
"Hasilnya itu belum keluar untuk tes DNA-nya, cuma ada kecocokan lain antara korban dan kerangka. Ditambah keyakinan orang tua (Feni Ere) yang meyakini itu adalah anaknya," kata Kasat Reskrim Polres Palopo AKP Sayed Ahmad Aidid kepada wartawan, Kamis (20/2).
(hsr/hsr)