Kebakaran KM Umsini di Makassar: Kronologi hingga Dugaan Penyebab

Kebakaran KM Umsini di Makassar: Kronologi hingga Dugaan Penyebab

Tim detikSulsel - detikSulsel
Senin, 10 Jun 2024 05:30 WIB
Kebakaran KM Umsini di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar.
Foto: KM Umsini terbakar di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar. (Urwatul Wutsqaa/detikSulsel)
Makassar -

Kebakaran melanda KM Umsini di Pelabuhan Soekarno Hatta, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga membuat 1.677 penumpang batal berangkat. Insiden ini mengakibatkan penumpang mengalami luka karena nekat melompat keluar dari kapal.

Insiden itu terjadi saat KM Umsini yang berlayar dari Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) bersandar di Dermaga Pelabuhan Soekarno-Hatta, Minggu (9/6) sekitar pukul 05.30 Wita. Kapal tersebut hendak berangkat ke Surabaya, Jawa Timur (Jatim).

"Ada yang lompat laki-laki karena panik saat jatuh pas kena mukanya dan berdarah. Langsung dilarikan ke rumah sakit," kata penumpang KM Umsini, Siprianus Anunut (32) kepada wartawan, Minggu (9/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siprinaus menuturkan para penumpang berdesak-desakan berusaha menyelamatkan diri. Bahkan ada penumpang yang sempat melempar anaknya agar segera keluar dari kapal.

"Ada juga tadi orang tua mau lempar anaknya tapi kami teriak jadi anaknya kembali diangkat," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Penumpang lain bernama Imol mengaku sempat mendengar suara ledakan. Penumpang pun panik setelah teriakan terjadinya kebakaran menggema di kapal.

"Pertama ada bunyi di deck 2 meledak dua kali, yang ketiga itu mati lampu semua panik langsung," tutur Imol.

Sementara itu, penumpang asal Purwodadi bernama Agus (41) menuturkan kepanikan semakin bertambah saat listrik di kapal padam. Dia bersama penumpang lain bergegas keluar dari kapal begitu asap mulai mengepul.

"Saya dengar ada teriakan 'kebakaran', jadi saya bangun, pas itu juga gelap kan jadi orang panik makanya kami keluar semua," beber Agus.

Kronologi Kebakaran di KM Umsini

Plt Kepala Bagian Operasi Pelni Makassar Nannang menjelaskan kebakaran di KM Umsini terjadi 10 menit sebelum kapal berlayar. Kepulan asap dari cerobong asap kapal muncul sekitar pukul 05.30 Wita.

"Kronologinya kurang lebih karena kapal Umsini ini kan mau diberangkatkan jam 5 tadi pagi, subuh. Sekitar jam 05.30 Wita itu ada kepulan asap di cerobong," kata Nannang kepada wartawan.

Nannang melanjutkan, anak buah kapal (ABK) saat itu melakukan pemadaman menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Namun kepulan asap ternyata muncul di bagian lain dalam kapal.

"Kemudian jam 05.40 Wita ternyata ada kepulan-kepulan asap lagi di bagian deck-deck penumpang, baik di deck 3, 4, 5 itu ada kepulan asap," tuturnya.

Informasi kebakaran itupun diumumkan ABK KM Umsini. Tangga darurat maupun garbarata dikerahkan agar penumpang bisa segera dievakuasi.

"Karena penumpang diharapkan untuk segera turun, kemudian kita pasang lagi tangganya untuk penumpang turun, baik tangga darat maupun garbarata," paparnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Nannang menuturkan, para penumpang pun diturunkan secara bertahap. Armada pemadaman kebakaran (damkar) pun sudah di lokasi memadamkan api setelah dihubungi pihak Pelni.

"Alhamdulillah karena pemadamnya cepat, langsung udah tiba di lokasi dan langsung dengan sigap melakukan pemadaman," beber Nannang.

PT Pelni memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Api di KM Umsini berhasil dipadamkan sekitar pukul 09.30 Wita.

"Api sudah berhasil dipadamkan dan tidak ada korban jiwa," kata Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Evan Eryanto dalam keterangannya.

Dugaan Penyebab Kapal Terbakar

Evan menuturkan kebakaran diduga akibat percikan api di ruang mesin KM Umsini. Percikan api pertama kali muncul sekitar pukul 04.20 Wita.

"Sumber api pertama kali diduga berasal dari percikan api di motor bantu yang berada di kamar mesin," ujar Evan.

Dia mengaku ABK KM Umsini sempat memadamkan api menggunakan APAR. Evan bersyukur insiden ini tidak menimbulkan korban jiwa.

"ABK kapal dengan cepat berupaya melakukan pemadaman menggunakan alat pemadam CO2 yang tersedia di atas kapal, dan saat yang bersamaan menurunkan penumpang ke dermaga," paparnya.

Evan pun meminta maaf atas kejadian ini. PT Pelni memastikan akan menyediakan kapal pengganti untuk memberangkatkan para penumpang terdampak.

"Untuk penumpang tujuan Surabaya dan Kijang akan diangkut menggunakan KM Labobar pada Selasa (11/6). Sementara penumpang lanjutan ke Jakarta akan dibawa KM Dorolonda di hari yang sama, seluruhnya berangkat dari Makassar," beber Evan.

Sementara itu, Plt Kepala Cabang Pelni Makassar Andi Besse mengaku belum memastikan penyebab kebakaran di KM Umsini. Dia berdalih persoalan ini akan diselidiki lebih lanjut.

"Kami juga menunggu penyelidikannya dulu, jadi sementara ini. Kami juga menunggu jadi belum bisa memastikan kejadiannya seperti apa," ujar Andi Besse di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar.

PT Pelni pun memohon maaf atas insiden ini. Dia menegaskan akan mengakomodir kebutuhan penumpang yang terdampak, termasuk mengembalikan biaya tiket bagi penumpang yang membatalkan perjalanannya dari Makassar ke kota tujuan.

"Penumpang yang tidak ingin melanjutkan perjalanannya, kami akomodir dengan memberikan pembatalan tiket 100 persen," ungkapnya.

Andi Besse menambahkan, penumpang yang menunggu keberangkatan kapal pengganti akan diakomodir tempat menginap. PT Pelni dan Pelindo berkoordinasi untuk menyediakan lokasinya di kawasan terminal Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar.

"Kami bekerjasama dengan Pelindo dalam hal ini, menyediakan tempat di dalam Pelindo itu dengan tempat ada kasurnya dan kami juga akan menyediakan makanan dan minuman, baik anak-anak maupun orang dewasanya," ucap Andi Besse.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya...

Pelni Nilai KM Umsini Layak Operasi

Andi Besse mengungkap KM Umsini sudah berusia 30 tahun. Dia menegaskan PT Pelni pun kerap melakukan perawatan dan pemantauan berkala terhadap kapal tersebut sebelum berangkat.

"Usianya itu kurang lebih 30-an. Ya namanya juga usia segitu kan sudah tidak terlalu tua juga. Tetapi kapal kami itu setiap tahunnya itu kami mengadakan yang namanya docking. Itu setiap tahunnya kami adakan docking," urai Andi Besse.

Dia menegaskan KM Umsini masih layak operasi. Andi Besse kembali menegaskan jika kapal sebelum berlayar sudah melalui pemeriksaan secara berjenjang.

"Oh iya (masih layak operasi) itu, karena bukan hanya dari kami aja memeriksa. Ada dari DKI maupun dari Syahbandar sebelum berangkat. Jadi kapal Pelni itu tidak langsung asal sandar langsung berangkat, tidak. Semua ada prosesnya, begitu," paparnya.

Andi Besse mengaku KM Umsini yang merupakan kapal tipe 2.000 ini memiliki kapasitas 1.000 penumpang. Namun dia tidak menjelaskan lebih jauh soal dugaan kapal over kapasitas karena diisi 1.677 penumpang saat kebakaran terjadi.

"Ini kapalnya ini tipe 2.000. Kapasitas penumpangnya itu bisa sampai 1.000 paling banyak. Karena kami juga lebih mementingkan kenyamanan penumpang saat berlayar," ujarnya.

"Kan ada penumpang lanjutan juga," tambah Andi Besse menanggapi pertanyaan wartawan terkait dugaan KM Umsini melebihi daya tampung.

Polisi Selidiki Penyebab Kapal Terbakar

Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Yudi Frianto mengatakan pihaknya turun melakukan pemeriksaan untuk menyelidiki penyebab KM Umsini terbakar. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga akan melakukan pengecekan.

"Sumber api dari mana kita masih belum tahu. Nanti dari KNKT juga akan mengecek dan kami dari Labfor sudah stand by untuk bisa sama-sama naik ke atas kapal," kata Yudi kepada wartawan.

Yudi melanjutkan, pihaknya juga sudah memasang garis polisi atau police line di tempat kejadian perkara (TKP). Para penumpang dilarang masuk ke kapal mengambil barang tanpa koordinasi pihak terkait.

"Kita menunggu dari Pelni yaitu dari operasional yang akan datang dari Jakarta, apakah bisa nanti penumpang untuk bisa mengambil barang ke dalam. Atau nanti barang itu akan kami drop di tempat yang ditentukan. Karena dikhawatirkan pada saat penumpang naik ke kapal, kapal akan mungkin bisa terjadi kerusakan yang lebih parah," paparnya.

Aparat kepolisian juga menyiagakan 100 personel untuk berjaga di sekitar KM Umsini maupun kawasan Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi kegaduhan dari penumpang.

"Kami siapkan di sini ada 100 personel, baik itu nantinya saat di dalam terminal supaya tidak terjadi gaduh dan juga di sekitar kapal," tandas Yudi.

Halaman 2 dari 3
(sar/hsr)

Hide Ads