Kata PKB soal Kadernya Jadi Wakil Appi atau ASA di Pilwalkot Makassar

Sahrul Alim - detikSulsel
Sabtu, 27 Apr 2024 10:20 WIB
Foto: Sejumlah pengurus PKB menyambut kedatangan mantan Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa di Kantor DPC PKB Makassar, di Jalan Letjen Hertasning, Makassar, Kamis (25/4/2024). (Sahrul Alim/detikSulsel)
Makassar -

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyodorkan sejumlah kadernya masuk bursa bakal calon wakil wali kota di Pilwalkot Makassar, termasuk Ketua DPW PKB Sulsel Azhar Arsyad. Azhar sudah ditawarkan untuk berpasangan dengan Ketua DPD II Golkar Makassar Munafri Arifuddin (Appi) atau mantan Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa (ASA).

"Aspirasi mendorong ketua DPW paket dengan Andi Seto, itu salah satu yah, mungkin ada juga dengan yang lain. Tapi yang saya tangkap terakhir itu dengan beliau (ASA)," ujar Sekretaris DPW PKB Sulsel Muhammad Haikal kepada wartawan di sela kunjungan ASA di Kantor DPC PKB Makassar, Jalan Letjen Hertasning, Makassar, Kamis (25/4/2024).

Haikal mengakui jika sejumlah figur intens membangun komunikasi dengan PKB untuk berkoalisi, termasuk Appi. Namun Seto, lanjut Haikal, bagi PKB punya kedekatan tersendiri.


"Kalau secara historis Pak Mantan Bupati Sinjai ini, bapaknya beliau (Andi Rudiyanto Asapa) adalah direktur LBH di Makassar dulu itu sama-sama latar belakangnya (Azhar), sama-sama mengawal kasus rakyat di sini. Historis bapak beliau itu dekat dengan Pak Ketua DPW, saya lihat ini sangat dekat," ujarnya.

Di tempat sama, Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPW PKB Sulsel Syamsu Rizal (Deng Ical) mengakui jika pihaknya menyiapkan sejumlah alternatif di pilwalkot. Alternatif itu antara lain ASA-Azhar atau Appi-Azhar.

"Khusus Makassar itu banyak alternatif, jadi kita juga menjalin hubungan dengan beberapa kandidat salah satunya saudara Appi dan beberapa alternatif lainnya," kata Daeng Ical.

Meski demikian, Daeng Ical mengungkapkan komunikasi terkait alternatif tersebut masih sebatas informal. PKB masih akan melakukan kajian secara ilmiah menilai posisi Azhar di Pilwalkot Makassar.

"Pada saat proses formalnya jalan kita juga sudah punya alternatif dan kita juga punya kesempatan untuk mengukur secara ilmiah," jelasnya.

Menurut Daeng Ical, Azhar sejauh ini masih berpeluang berpaket dengan siapa saja. Sisa menunggu hasil survei sebelum menentukan paket yang tepat untuk Azhar.

"Nah kalau kita survei alternatif pertama seperti ini, kedua dan seterusnya. Jadi juga kita banyak variasi-variasi kemungkinan lah. Yang intinya terbuka bagi siapa saja, tentu ada pertimbangan-pertimbangan teknis termasuk bagaimana kebijakan-kebijakan strategis nasional di level regional juga terutama di provinsi juga akan kita pertimbangkan semuanya," pungkas Daeng Ical.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.



Simak Video "Video Pengakuan Pembakar Pos Polisi di Makassar: Nggak Tahu, Bodoh Saya"

(asm/hmw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork