Kualitas Uang Palsu Sindikat UIN Alauddin Nyaris Sempurna

Kualitas Uang Palsu Sindikat UIN Alauddin Nyaris Sempurna

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 31 Des 2024 09:21 WIB
Rilis akhir tahun Polda Sulsel. Sahrul Alim/detikSulsel
Rilis akhir tahun Polda Sulsel. Foto: Sahrul Alim/detikSulsel
Makassar -

Polisi mengungkap kualitas uang palsu yang diproduksi di dalam kampus UIN Alauddin Makassar berkualitas baik dan nyaris sempurna. Uang palsu itu disebut memiliki tanda air saat diuji menggunakan sinar ultraviolet

"Memang hampir sempurna, hampir sempurna. Kemarin habis press rilis juga, dipakai ultraviolet itu ada tanda air," ungkap Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan Wibisono dalam konferensi pers, Senin (30/12/2024).

Menurut Yudhiawan, tanda air itu membuat kondisi uang palsu nyaris sama seperti uang asli. Hal ini membuat banyak orang awam sulit mendeteksinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu yang bagi masyarakat yang awam mungkin, wah, ini beneran padahal sebenarnya itu uang palsu," katanya.

Yudhiawan juga menyinggung soal Annar Salahuddin Sampetoding yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Annar sendiri berperan sebagai pencetus ide dan pemberi modal.

ADVERTISEMENT

"Jadi perkembangan (sindikat uang palsu) tersangka utama (Annar Salahuddin Sampetoding) sudah kita tahan dalam posisi sakit. Kita pun bantarkan, ditangani Polres Gowa diback-up oleh kami Polda, dari Krimsus," ujar Yudhiawan.

Yudhiawan mengungkapkan bahwa sindikat tersebut telah memproduksi uang palsu sejak 2022. Pihaknya mengaku uang palsu yang sudah beredar tidak bisa dikendalikan lagi.

"Kita sampaikan kepada masyarakat karena ini uang dicetak dari tahun 2022, sekarang 2024 dan sudah mau 2025. Uang (palsu) yang beredar ini kita sudah tidak bisa kendalikan lagi dan kalau ditemukan di lapangan ya tidak bisa ditukar, karena uang palsu," ujarnya.

Menurut Yudhiawan, pihaknya juga berupaya merampungkan berkas perkara kasus sindikat uang palsu tersebut. Dia berharap kasus ini segera dinyatakan lengkap dan dibawa ke Pengadilan.

"Ini prosesnya sedang berlangsung dan mudah-mudahan dalam waktu dekat, kita sudah bekerja sama dengan teman-teman Kejaksaan, P-16 sudah ada. Langsung kita proses lebih lanjut," katanya.

Simak penjelasan kualitas uang palsu dari BI di halaman selanjutnya.

BI soal Kualitas Uang Palsu Sindikat UIN Alauddin

Sementara itu, pernyataan Yudhiawan soal kualitas uang palsu bertolak belakang dengan klaim oleh Bank Indonesia (BI). Menurut BI, uang palsu itu berkualitas rendah dan hanya menggunakan teknik cetak printer inkjet dan sablon.

"Uang palsu tersebut dicetak dengan menggunakan teknik cetak inkjet printer dan sablon biasa, sehingga tidak terdapat pemalsuan menggunakan teknik cetak offset sebagaimana berita yang beredar," ujar Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim dalam keterangannya, Minggu (29/12).

Marlison mengatakan mesin yang diamankan sebagai barang bukti dalam kasus ini merupakan mesin percetakan umum biasa dan bukan mesin pencetakan uang. Dia juga memastikan tidak ada unsur pengaman uang yang berhasil dipalsukan baik benang pengaman, watermark, dan electrotype.

"Gambar UV hanya dicetak biasa menggunakan sablon, serta kertas yang digunakan merupakan kertas biasa. Dengan demikian, dapat dikatakan uang palsu tersebut berkualitas sangat rendah seperti temuan uang palsu pada kasus-kasus sebelumnya," tegasnya.

Halaman 2 dari 2
(asm/hsr)

Hide Ads