Peran Duo Bos Sindikat Uang Palsu UIN Alauddin Annar Sampetoding-Andi Ibrahim

Peran Duo Bos Sindikat Uang Palsu UIN Alauddin Annar Sampetoding-Andi Ibrahim

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 31 Des 2024 06:30 WIB
Polda Sulsel merilis pengungkapan kasus sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar.
Foto: Polda Sulsel merilis pengungkapan kasus sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar. (Nur Hidayat/detikSulsel)
Makassar -

Polisi menetapkan 18 tersangka kasus sindikat yang memproduksi uang palsu di UIN Alauddin Makassar. Terungkap, sindikat ini diotaki pengusaha Annar Salahuddin Sampetoding dan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Andi Ibrahim alias AI.

Polisi lebih dulu menangkap Andi Ibrahim bersama 16 tersangka lainnya. Peran Andi Ibrahim alias AI pertama kali diungkapkan oleh Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan Wibisono saat konferensi pers di Polres Gowa, Kamis (19/12).

"Peran sentralnya ada di saudara AI," ungkap Yudhiawan saat konferensi pers.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Kapolres Gowa AKBP Reonald T. Simanjuntak mengungkapkan Andi Ibrahim merupakan tersangka yang membawa mesin cetak berukuran raksasa ke dalam kantornya di gedung Perpustakaan UIN Alauddin Makassar. Mesin cetak inilah yang digunakan para pelaku memproduksi uang palsu dalam jumlah besar tersebut.

"Alat itu dimasukkan salah satu tersangka, inisial AI, itu ke dalam salah satu kampus di Gowa, yaitu menggunakan salah satu gedung, yaitu perpustakaan dan itu di malam hari," ujar AKBP Rheonald.

ADVERTISEMENT

Menurut Reonald, mesin cetak tersebut memang memiliki ukuran yang besar. Selain itu, mesin cetak itu juga sangat berat.

"Dan itu coba kami rekonstruksikan kemarin, dengan 25 personel Polri mengangkat alat itu tidak mampu, jadi menggunakan forklift alat itu masuknya," kata Reonald.

"Masuk dengan forklift, setelah itu didorong yang ada rodanya, yang tadi rodanya 6 sekarang sisa 4, saking beratnya mesin tersebut. Itulah September 2024, TKP 2 mulai dilaksanakan tindak pidana tersebut," katanya.

Annar Salahuddin Sampetoding Pencetus-Pemodal

Belakangan polisi mengungkap peran Annar Salahuddin Sampetoding alias ASS. Tersangka disebut dalang utama sindikat uang palsu tersebut.

"Bahwasanya otak pelaku adalah inisial ASS di mana perannya yang bersangkutan adalah pertama pemberi ide," ujar Dirkrimsus Polda Sulsel Kombes Dedi Supriyadi kepada wartawan saat konferensi pers, Senin (30/12).

"Kemudian yang ikut modalin, kemudian ikut membeli mesin. Kemudian pemberi perintah," sambungnya.

Hanya saja Dedi mengaku belum bisa membeberkan secara gamblang terkait peran Annar. Dia beralasan beberapa hal masuk dalam materi dan rahasia penyidikan.

"Kalau saya jelaskan lebih lanjut masuk materi penyidikan dan itu rahasia kami untuk di persidangan," katanya.

18 Tersangka Pabrik Uang Palsu

Total tersangka kasus pabrik uang palsu sindikat UIN Alauddin Makassar kini mencapai 18 orang. Annar Salahuddin Sampetoding menjadi orang terbaru yang ditetapkan sebagai tersangka pada Sabtu (28/12).

Annar Sampetoding sendiri juga menjadi satu-satunya tersangka yang belum ditahan. Hal itu karena Annar tiba-tiba sakit saat akan dijebloskan ke dalam tahanan.

"Memang (tersangka Annar) ada riwayat (sakit) jantungnya kemudian ada riwayat prostatnya juga, jadi hari ini untuk tersangka dengan inisial ASS kita bantarkan sampai beberapa hari, kita lihat kondisi yang bersangkutan," ujar Kapolres Gowa AKBP Reonald Truly Sohumuntal Simanjuntak kepada wartawan, Sabtu (28/12) malam.

Berikut daftar tersangka kasus pabrik uang palsu sindikat UIN Alauddin Makassar:

1.⁠ ⁠Andi Ibrahim, 54 tahun (Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar)
2.⁠ ⁠MN, 40 tahun (Staf kampus UIN Alauddin Makassar)
3.⁠ ⁠MS, 52 tahun (Orang yang pertama kali memproduksi uang palsu)
4.⁠ ⁠IR, 37 tahun (Oknum karyawan bank)
5.⁠ ⁠AK, 50 tahun (Oknum karyawan bank)
6.⁠ ⁠TA, 52 tahun (Oknum ASN Pemprov Sulbar)
7.⁠ ⁠MMB, 40 tahun (Oknum Pemprov Sulbar)
8.⁠ ⁠SM, 58 tahun (Oknum ASN)
9.⁠ ⁠SI, 55 tahun (Oknum ASN)
10.⁠ ⁠AA, 42 tahun, sebelumnya disebut 22 tahun. (Pencetak benang pengaman uang palsu)
11.⁠ ⁠SW, 35 tahun
12.⁠ ⁠KN, 48 tahun
13.⁠ ⁠JB, 68 tahun
14.⁠ ⁠S, 60 tahun
15.⁠ ⁠IH, 42 tahun
16.⁠ ⁠M, 37 tahun
17.⁠ ⁠R, 49 tahun
18.⁠ ⁠Annar Salahuddin Sampetoding




(hmw/hsr)

Hide Ads