Kapolda Akui Peredaran Uang Palsu Sindikat UIN Alauddin Sudah Tak Terkendali

Kapolda Akui Peredaran Uang Palsu Sindikat UIN Alauddin Sudah Tak Terkendali

Hermawan Mappiwali - detikSulsel
Senin, 30 Des 2024 17:19 WIB
Polda Sulsel merilis pengungkapan kasus sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar.
Foto: Polda Sulsel merilis pengungkapan kasus sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar. (Nur Hidayat/detikSulsel)
Makassar -

Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan Wibisono mengakui uang palsu yang diproduksi oleh sindikat di UIN Alauddin Makassar sudah telanjur menyebar luas di masyarakat sehingga sulit untuk dikendalikan. Pengakuan ini berbanding terbalik dengan pernyataan Yudhiawan sebelumnya yang menyebut uang palsu dari sindikat tersebut sudah ditarik semua dari peredarannya.

"Uang (palsu) yang beredar ini kita sudah tidak bisa kendalikan lagi," kata Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan Wibisono saat konferensi pers, Senin (30/12/2024).

Dia mengatakan uang palsu itu sudah mulai diproduksi sejak 3 tahun lalu. Hal inilah yang membuat peredaran uang palsu itu sulit untuk dikendalikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sampaikan kepada masyarakat karena ini uang dicetak dari tahun 2022, sekarang 2024 dan sudah mau 2025," kata Yudhiawan.

"Dan kalau ditemukan di lapangan ya tidak bisa ditukar, karena uang palsu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Yudhiawan juga mengakui bahwa kualitas uang palsu yang diproduksi di gedung perpustakaan UIN Alauddin Makassar tersebut hampir sempurna. Uang palsu itu memiliki tanda air saat diuji menggunakan sinar ultraviolet.

"Memang hampir sempurna, hampir sempurna. Kemarin habis press rilis juga, dipakai ultraviolet itu ada tanda air. Itu yang bagi masyarakat yang awam mungkin, wah, ini beneran padahal sebenarnya itu uang palsu," jelasnya.

Pengakuan Irjen Yudhiawan ini meluruskan pernyataan sebelumnya yang meminta masyarakat untuk tidak khawatir dengan peredaran uang palsu sindikat UIN Alauddin pada konferensi pers di Mapolres Gowa, Kamis (19/12) lalu. Saat itu Yudhiawan menyebut pihaknya telah menarik seluruh uang palsu yang beredar dari sindikat UIN Alauddin.

"Kami sampaikan kepada masyarakat sekitar Gowa, tidak usah khawatir, karena dari hasil pemeriksaan, uang yang sudah beredar pun kita tarik semua," kata Yudhiawan saat itu.

"Jadi tempat-tempat tertentu dari para tersangka ini mengedarkan, sudah kita tarik. Jadi tidak usah panik, tidak usah ragu-ragu," tegasnya.

Update dari Yudhiawan ini disampaikan setelah polisi menetapkan pengusaha bernama Annar Salahuddin Sampetoding sebagai tersangka utama kasus sindikat uang palsu. Annar merupakan pencetus ide sekaligus pemodal untuk operasional percetakan uang palsu di UIN Alauddin Makassar.

"Bahwasanya otak pelaku adalah inisial ASS di mana perannya yang bersangkutan adalah pertama pemberi ide, kemudian yang ikut modalin, kemudian ikut membeli mesin. Kemudian pemberi perintah," ujar Dirkrimsus Polda Sulsel Kombes Dedi Supriyadi kepada wartawan saat konferensi pers, Senin (30/12).

Namun Dedi mengaku belum bisa membeberkan lebih jauh terkait peran Annar. Pasalnya, beberapa hal masuk dalam materi dan rahasia penyidikan.

"Kalau saya jelaskan lebih lanjut masuk materi penyidikan dan itu rahasia kami untuk di persidangan," katanya.Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) meminta masyarakat tidak panik dengan beredarnya uang palsu dari kasus sindikat UIN Alauddin Makassar. Polisi memastikan telah menarik peredaran uang palsu yang diproduksi dari dalam kampus tersebut.




(ata/nvl)

Hide Ads