Kualitas Uang Palsu Sindikat UIN Alauddin Makassar Nyaris Sempurna

Kualitas Uang Palsu Sindikat UIN Alauddin Makassar Nyaris Sempurna

Sahrul Alim - detikSulsel
Senin, 30 Des 2024 16:09 WIB
Gedung Perpustakaan UIN Alauddin Makassar. Muh. Zulkarnaim/detikSulsel
Foto: Gedung Perpustakaan UIN Alauddin Makassar. Muh. Zulkarnaim/detikSulsel
Makassar -

Polisi mengatakan uang palsu yang diproduksi di dalam kampus UIN Alauddin Makassar memiliki kualitas yang sangat baik bahkan nyaris sempurna. Kondisi itu membuat uang palsu tersebut sangat sulit disadari masyarakat awam.

Hal tersebut diungkapkan Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan Wibisono saat memaparkan perkembangan terbaru sindikat uang palsu tersebut. Dia awalnya mengabarkan bahwa pengusaha Annar Salahuddin Sampetoding sudah ditetapkan sebagai tersangka utama sindikat uang palsu tersebut.

"Jadi perkembangan (sindikat uang palsu) tersangka utama (Annar Salahuddin Sampetoding) sudah kita tahan dalam posisi sakit. Kita pun bantarkan, ditangani Polres Gowa diback-up oleh kami Polda, dari Krimsus," ujar Yudhiawan di Mapolda Sulsel, Senin (30/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yudhiawan mengungkapkan bahwa sindikat tersebut telah memproduksi uang palsu sejak 2022. Pihaknya mengaku uang palsu yang sudah beredar tidak bisa dikendalikan lagi.

"Kita sampaikan kepada masyarakat karena ini uang dicetak dari tahun 2022, sekarang 2024 dan sudah mau 2025. Uang (palsu) yang beredar ini kita sudah tidak bisa kendalikan lagi dan kalau ditemukan di lapangan ya tidak bisa ditukar, karena uang palsu," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Yudhiawan kemudian mengakui bahwa kualitas uang palsu yang diproduksi tersebut hampir sempurna. Uang palsu itu memiliki tanda air saat diuji menggunakan sinar ultraviolet.

"Memang hampir sempurna, hampir sempurna. Kemarin habis press rilis juga, dipakai ultraviolet itu ada tanda air. Itu yang bagi masyarakat yang awam mungkin, wah, ini beneran padahal sebenarnya itu uang palsu," jelasnya.

Menurut Yudhiawan, pihaknya juga berupaya merampungkan berkas perkara kasus sindikat uang palsu tersebut. Dia berharap kasus ini segera dinyatakan lengkap dan dibawa ke Pengadilan.

"Ini prosesnya sedang berlangsung dan mudah-mudahan dalam waktu dekat, kita sudah bekerja sama dengan teman-teman Kejaksaan, P-16 sudah ada. Langsung kita proses lebih lanjut," katanya.

Penjelasan BI Soal Kualitas Uang Palsu Sindikat UIN Alauddin

Pernyataan Yudhiawan soal kualitas uang palsu ini bertolak belakang dengan klaim oleh Bank Indonesia (BI). BI menyebut kualitas uang palsu dari sindikat uang palsu UIN Alauddin Makassar berkualitas rendah dan hanya menggunakan teknik cetak printer inkjet dan sablon.

"Uang palsu tersebut dicetak dengan menggunakan teknik cetak inkjet printer dan sablon biasa, sehingga tidak terdapat pemalsuan menggunakan teknik cetak offset sebagaimana berita yang beredar," ujar Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim dalam keterangannya, Minggu (29/12).

Marlison mengatakan mesin yang diamankan sebagai barang bukti dalam kasus ini merupakan mesin percetakan umum biasa dan bukan mesin pencetakan uang. Dia juga memastikan tidak ada unsur pengaman uang yang berhasil dipalsukan baik benang pengaman, watermark, dan electrotype.

"Gambar UV hanya dicetak biasa menggunakan sablon, serta kertas yang digunakan merupakan kertas biasa. Dengan demikian, dapat dikatakan uang palsu tersebut berkualitas sangat rendah seperti temuan uang palsu pada kasus-kasus sebelumnya," tegasnya.




(hmw/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads