Polisi memeriksa 7 saksi kasus wanita bernama Naisa (61) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang tertembak peluru nyasar dari senjata api (senpi) pabrikan. Penyidik pun masih menyelidiki sosok yang menembakkan peluru tersebut.
"7 saksi itu ini aja yang dari pihak korban dilakukan BAP, keluarganya yang antar ke rumah sakit, pihak dokter," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sujana kepada detikSulsel, Jumat (12/1/2024).
Devi mengatakan penyidik masih mendalami keterangan saksi. Dari hasil pemeriksaan, korban juga tidak mendengar adanya suara tembakan saat kejadian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau untuk barang yang meledak belum ada pemeriksaan secara tertulis belum ada. Baru kita lidik di lapangan," tuturnya.
Devi mengaku sudah menerima hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulsel. Hasilnya, proyektil yang menembus tubuh korban berkaliber 9 milimeter (mm) yang ditembakkan dari senjata pabrikan.
"Kalibernya 9 mm itu senjatanya jenis pistol. Baru itu aja, kalau merek nggak mungkinlah bisa," ucap Devi.
Namun dia enggan berspekulasi terkait pelaku penembakan. Penyidik masih melakukan pendalaman di lapangan.
"Labfor itu kita bisa simpulkan pastinya dari mana kalau senjata yang diduga ditembakan itu ada kita bandingkan, benar nggak pelurunya keluar kayak gitu. Kalau selebihnya kita harus pegang dulu senjatanya biar bisa mastiin," imbuhnya.
Devi turut menegaskan tidak ada operasi atau giat dari aparat kepolisian di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Pihaknya juga belum menerima laporan adanya suara tembakan saat insiden itu terjadi.
"Nah itu, kalau dari kami nggak ada (operasi di sekitar TKP). Coba ada dari masyarakat ada yang tahu ada penembakan apa silahkan (melapor)" tegas Devi.
Diberitakan sebelumnya, paha Naisa tertembak peluru nyasar di rumahnya di Jalan AR Dg Ngunjung, Kecamatan Tallo, Makassar, Minggu (7/1) sekitar pukul 03.00 Wita. Insiden itu membuat korban mengalami trauma.
"Iya traumalah, perasaanku nda baik pi ini karena kepala masih sakit jadi susah tidur," kata Naisa saat ditemui detikSulsel di kediamannya, Jumat (12/1).
Naisa mengaku saat ini masih merasakan sakit pada luka akibat tembakan peluru nyasar. Ia juga kesulitan dalam melakukan aktivitas kesehariannya sehingga harus dibantu orang lain.
"Harus dituntun, kadang dipegang," pungkasnya.
(sar/hsr)