Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Selatan (Sulsel) menetapkan tiga tersangka baru dalam kasus korupsi PDAM Makassar dengan nilai kerugian negara Rp 19 miliar. Salah satu tersangka merupakan mantan Direktur Utama PDAM Makassar Hamzah Ahmad alias HA.
"Penyidik telah menetapkan 3 orang tersangka," ujar Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati) Sulsel Zet Tadung Allo kepada wartawan di Kantor Kejati Sulsel, Selasa (13/6/2023) malam.
Selain Hamzah Ahmad, tim penyidik juga menetapkan Plt Direktur Keuangan PDAM kota Makassar berinisial TP yang menjabat 2019 sebagai tersangka. Sementara tersangka ketiga ialah AA selaku Direktur Keuangan PDAM Kota Makassar tahun 2020.
"Dan pada hari ini juga (ketiga tersangka) dilakukan penahanan di Rutan Kelasa IA Makassar," kata Tadung.
Tadung mengatakan ketiga tersangka menggunakan laba tahun buku 2018-2019 sebesar Rp 19 miliar. Padahal, pada pembagian tersebut PDAM Kota Makassar masih mengalami kerugian secara akumulatif berasal dari tahun sebelumnya.
"Sehingga perbuatan para tersangka merugikan keuangan negara sejumlah uang yang dibagi-bagi tersebut yang telah dihitung BPKP Perwakilan Sulawesi Selatan," ungkapnya.
Untuk diketahui, mantan Direktur Utama Haris Yasin Limpo dan mantan Direktur Keuangan Irawan Abadi lebih dulu terjerat kasus korupsi PDAM Makassar untuk penggunaan laba tahun 2015-2017 dengan kerugian negara Rp 20 miliar.
"Modusnya sama (yang sudah berjalan di sidang)," ujar Zet Tadung.
Dengan demikian, total ada 5 tersangka di kasus korupsi PDAM Makassar dengan penggunaan laba tahun 2015-2019. Mereka ialah Haris Yasin Limpo, Irawan Abadi, Hamzah Ahmad, TP dan AA.
"Sudah 5 tersangka sampai hari ini," katanya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya....
(hmw/nvl)