Papua Tengah

Akhir Pelarian Ketua KNPB Dalang Kerusuhan Dogiyai Bikin 400 Orang Mengungsi

Tim detikcom - detikSulsel
Rabu, 23 Nov 2022 08:50 WIB
Foto: Warga di Dogiyai ngamuk karena anak kecil ditabrak truk hingga tewas. Dok. Istimewa)
Dogiyai -

Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Dogiyai, Saugas Goo yang menjadi otak kerusuhan di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah ditangkap. Akibat kerusuhan tersebut 400 orang mengungsi ke Kabupaten Nabire.

"Benar SG ditangkap aparat gabungan saat berada di SPBU Moanemani pagi tadi. Dia merupakan Ketua KNPB yang menjadi otak kerusuhan di Dogiyai," ungkap Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal dalam keterangannya, Selasa (22/11/2022).

Kamal menuturkan Saugas Goo akan dibawa ke Nabire untuk menjalani pemeriksaan terkait kerusuhan di Dogiyai. Termasuk kasus laka lantas yang diduga menjadi pemicu kerusuhan.


"SG selanjutnya akan dimintai keterangan terkait kasus Laka Lantas yang berujung kerusuhan yang terjadi pada Sabtu (12/11) lalu," kata Kamal.

Lebih lanjut Kamal menegaskan situasi tetap kondusif setelah Saugus Goo ditangkap. Dia mengaku polisi berkomitmen menangkap para pelaku kerusuhan sehingga diharapkan seluruh masyarakat untuk ikut mendukung.

"Saat ini SG sudah dibawa ke Nabire untuk dimintai keterangan lebih lanjut, dengan dikawal oleh aparat gabungan Polres Dogiyai dan Satgas Damai Cartenz," pungkasnya.

Pelaku Kerusuhan Dogiyai Diproses Hukum

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menegaskan akan memproses pelaku kerusuhan di Dogiyai hingga ke pengadilan. Mathius mengaku telah memerintahkan Kapolres Dogiyai mengawal kasus tersebut.

"Saya sudah perintahkan Kapolres Dogiyai untuk penegakan hukum harus tetap dikedepankan tanpa mengurangi akar budaya," ujar Mathius kepada wartawan di Gedung A Mako Polda Papua, Selasa (22/11).

Mathius menyebutkan selain kasus kecelakaan lalu lintas yang diduga menjadi pemicu kerusuhan, para pelaku pembakaran di Dogiyai juga akan diproses hukum.

"Jadi pelanggaran terhadap laka lantas dan pembakaran akan kita proses hingga pengadilan," ucapnya.

Mathius juga mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini melakukan pendekatan secara persuasif kepada dua kelompok besar yang ada di Dogiyai. Hal ini agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

"Kita dekati semua masyarakat khususnya di Dogiyai ada 2 kelompok besar, kita tanpa melihat kelompok A kelompok B supaya kejadian tersebut tidak berulang kembali," jelasnya.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya...




(hsr/alk)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork