Sulawesi Utara

Terungkap Dugaan Kekejian Oknum Pendeta Sulut yang Dilapor Cabuli Anak Asuh

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 20 Sep 2022 08:45 WIB
Ilustrasi penganiayaan. Foto: Fuad Hashim
Manado -

Kekejian oknum pendeta inisial FP (46) yang diduga menjadikan anak panti asuhan budak seks di Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara (Sulut) terungkap. Dia rupanya pernah dilaporkan dugaan penganiayaan terhadap anak asuhnya pada 2019 lalu.

Dugaan itu diungkapkan kuasa hukum korban pencabulan yang dilakukan FP dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Manado, Citra Tangkudung. Informasi mengenai dugaan penganiayaan didapatkan dari keterangan keluarga dan korbannya.

"Saat kami mengambil keterangan di keluarga dan korban, dari keterangan warga bahwa tahun 2019 itu si pelaku inisial FP sudah pernah dilaporkan atas (dugaan) kekerasan fisik," kata Citra Tangkudung saat ditemui detikcom, Senin (19/9/2022).


Saat itu, Citra menuturkan dugaan penganiayaan oknum pendeta FP dilaporkan ke DP3A Bolmong. Keluarga korban sempat diarahkan untuk membuat laporan ke polisi.

"Tapi sampai sekarang tidak ada kepastian hukum atau tindak lanjut dari laporan tersebut," ujarnya.

Bukti laporan terkait kasus kekerasan terhadap 2 anak panti asuhan di DP3A Bolmong disebut masih ada. Namun kala itu para korban tidak didampingi kuasa hukum, sehingga diketahui secara jelas apakah masalah tersebut sudah resmi dilaporkan ke polisi atau belum.

"Karena saat itu mereka tidak didampingi secara hukum atau pendamping hukum jadi warga yang melaporkan itu tidak tahu ada laporan polisi atau tidak," kata dia.

Oknum Pendeta Aniaya Korban Pakai Kabel

Citra Tangkudung juga mengungkap bagaimana oknum pendeta FP melakukan penganiayaan terhadap korbannya. Citra menyebut FP menganiaya korban menggunakan kabel hingga mengalami luka dan berdarah.

"Jadi bentuk kekerasan mereka dicambuk pakai kabel di punggung belakang. Waktu itu korban sampai berdarah, dan sampai sekarang ada bekas atau tanda," ungkap Citra Tangkudung.

Sejauh ini, kata dia, ada dua korban yang pernah melaporkan dugaan penganiayaan tersebut. Hal ini dicurigai LBH Manado masih ada korban lain yang mengalami perlakuan serupa.

"Kalau korban kekerasan fisik 2 orang, tapi dari pengakuan anak-anak banyak juga yang sering mengalami kekerasan fisik di panti tersebut," beber Citra.

Selain itu, Citra juga menaruh curiga oknum pendeta FP punya dukungan dari oknum polisi. Sebab, kaya dia, hingga kini kasus tersebut masih belum ada kepastian hukum.

"Yah kami duga seperti itu, karena dari pengakuan warga seperti itu, dan pelaku juga menyampaikan ke warga bahwa dia punya orang dekat yang mem-backup laporan tersebut. Buktinya sampai sekarang ini kasus itu tidak pernah diproses, hilang begitu saja tidak ada kejelasan," imbuhnya.

Polisi periksa oknum pendeta di halaman selanjutnya.




(asm/sar)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork