Bharada Richard Elizier atau Bharada E memulai karir yang terbilang baik di Kesatuan Brimob. Namun kasus pembunuhan Brigadir Yoshua membuat karir kepolisiannya kini mustahil berlanjut.
Paman Bharada E, Roycke Pudihang (54) mengatakan keponakannya itu mendaftar polisi di Polda Sulut pada 2019. Richard yang lulus langsung dikirim ke pusat pendidikan Brimob di Watukosek, Jawa Timur.
"Dia melamar di Polda Sulut baru dikirim ke Watukosek. Kalau tidak salah dia lulus dari Tamtama Watukosek 2020," kata Roycke saat berbincang dengan detikcom, Rabu (10/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bharada E dinyatakan lulus di Watukosek pada 2020 sehingga langsung ditempatkan ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Bharada E kemudian memulai misi pertamanya sebagai pasukan Bawah Kendali Operasi (BKO) di Papua.
"Dari Watukosek langsung ke Mako Brimob. Dari Mako Brimob diutuslah kalau tidak salah ke Papua tahun 2020," ujar dia.
Setelah tiga bulan di Papua, Bharada ditarik ke Mako Brimob. Namun pada penghujung 2020, Bharada E kembali dikirim ke luar daerah, dalam hal ini menjadi anggota Satgas Tinombala di Kabupaten Poso, Sulteng.
"Dia ditugaskan ke Poso. Kalau pengamanan itu di Poso, dia masuk Satgas Tinombala. Dari Poso mungkin sekitar 6 bulan ditarik lagi ke Kelapa Dua. Itu Sekitar akhir 2020 kalau tidak salah di daerah Poso," imbuhnya.
Menurutnya, Bharada E sempat bertugas di Mako Brimob sepanjang 2021. Bharada E baru ditarik menjadi ajudan Irjen Ferdy Sambo pada 2022.
"Kalau tidak salah ajudan Pak Ferdy tahun ini dia," katanya.
Halaman berikutnya: Sosok Bharada E yang Berbakti ke Orang Tua...
Sosok Bharada E yang Berbakti ke Orang Tua
Kendati memiliki karir singkat, Bharada E merupakan sosok yang berbakti kepada orang tua. Dia juga penuh prestasi, bahkan Bharada E merupakan panutan untuk sebagian keluarganya.
"Dia itu anak baik, dengar-dengar kepada orang tua, penyayang, peduli lingkungan, masuk di komunitas pencinta alam, terus dia juga bertanggung jawab," ungkap sepupu Bharada E, Tasya dalam wawancara terpisah, Rabu (10/8).
Tasya kemudian bercerita bahwa dia pernah tinggal serumah dengan Bharada E saat kecil. Mulai dari SD hingga Bharada E umur belasan tahun, mereka tinggal bersama di Manado.
"Nanti umur belasan baru tinggal berpisah. Sebelum dia menjadi anggota Brimob, dia sempat kerja di beberapa tempat," jelasnya.
Tasya mengatakan Bharada E bahkan sempat membantu ayahnya yang bekerja sebagai sopir di salah satu perusahaan distribusi. Bharada E rajin membantu ayahnya untuk angkat-angkat barang.
"Pokoknya anak yang dengar (perintah orang tua) dan suka bantu orang tua. Dia secara pribadi jadi panutan untuk saya," jelasnya.
Tasya juga menyebut Bharada E taat beribadah. Setiap Desember, Tasya meyebut Bharada E suka mengupload foto di gereja dan mengucapkan selamat natal untuk keluarga.
"Di antara kita keluarga, dia termasuk anak yang paling baik. Dia juga anak yang berprestasi. Dan mempunyai suara yang bagus. Pernah menyanyi di TVRI, dan juga bisa panjat tebing," jelasnya.
Pihaknya berharap ada perlindungan hukum yang diberikan kepada Bharada E. Ini disebutnya juga menjadi harapan keluarga di Manado.
"Kita cuma minta perlindungan untuk kakak saya, sesuai hukum karena kita tinggal di negara hukum dengan pasti mau bagaimana pun Tuhan pasti buka kan semuanya. Jadi kita menyerahkan semuanya pada Tuhan. Minta perlindungan HAM untuk kakak saya dan keluarga," tukasnya.
Simak Video "Video: Kapolri Akan Terima Penghargaan dari Organisasi Buruh Dunia"
[Gambas:Video 20detik]
(hmw/sar)