12 Permainan Tradisional Bugis yang Seru serta Cara Memainkannya

12 Permainan Tradisional Bugis yang Seru serta Cara Memainkannya

Al Khoriah Etiek Nugraha - detikSulsel
Minggu, 07 Agu 2022 14:39 WIB
Permainan tradisional Bugis Maraga
Permainan tradisional Bugis Ma'raga (Foto: Istimewa)
Makassar -

Permainan tradisional Bugis kerap kali diperlombakan menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. Di Sulawesi Selatan terdapat berbagai permainan tradisional rakyat termasuk di suku Bugis.

Permainan tradisional Bugis adalah jenis permainan yang dimiliki oleh masyarakat suku Bugis. Permainan tradisional ini berdasarkan tradisi dan adat kebiasaan yang diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya secara lisan.

Sejumlah permainan tradisional Bugis merupakan bagian dari upacara adat, ada pula hanya sekadar permainan rakyat. Permainan tradisional ini menggunakan alat-alat sederhana yang berasal dari alam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 12 permainan tradisional Bugis yang seru serta cara memainkannya seperti dirangkum detikSulsel dari berbagai sumber:

1. Mappadendang

Mappadendang merupakan salah satu permainan tradisional Bugis yang cukup dikenal. Mappadendang sendiri merupakan tradisi pesta panen masyarakat bugis.

ADVERTISEMENT

Mappadendang ini merupakan permainan irama alu dan lesung. Mappadendang biasanya dilakukan oleh 6 perempuan dan 4 pria.

Pemain yang bertugas dalam memainkan seni menumbuk lesung ini atau Mappadendang dipimpin oleh dua orang. Masing-masing berada di ulu atau kepala lesung guna mengatur ritme dan tempo irama dengan menggunakan alat penumbuk yang berukuran pendek. Biasanya yang menjadi pengatur ritme adalah mereka yang berpengalaman.

Sementara yang menumbuk di badan lesung adalah mereka perempuan atau laki-laki yang sudah mahir dengan menggunakan bambu atau kayu yang berukuran setinggi badan orang atau penumbuknya. Para pemain kemudian saling bergantian menumbukkan alu pada sebuah lesung hingga tercipta irama yang apik, menarik dan harmonis.

Para pemainnya juga bernyanyi mengucap rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Irama dan nada yang rancak, membuat para pemainnya kian bersemangat.

2. Maccukke

Jenis permainan tradisional Bugis ini menggunakan alat yang sederhana. Yakni kayu atau rotan yang rata-rata berdiameter 2-3 cm, dengan panjang lebih kurang 30 cm untuk alat pengungkitnya (indo cukke) dan berukuran 1/3 lebih pendek alat yang diungkit (anak cukke).

Secara teknis, permainan Maccukke ini dilakukan secara berkelompok, yaitu satu kelompok dua orang atau lebih. Permainan tradisional Bugis ini diawali dengan menentukan kelompok yang pertama mengungkit dan yang pertama menjaga.

Area permainan memerlukan tempat atau lokasi yang bersih, tidak berumput untuk area membuat lubang tempat mengungkit, dan area yang luas agar leluasa untuk berlari.

Permainan ini dilakukan dengan menaruh akan cukke di atas lubang yang telah digali. Kemudian mengungkit anak cukke ke udara menggunakan indo cukke. Ketika anak cukke melayang pemain harus berusaha memukul nya menggunakan indo sukke seperti memukul bola kasti.

Permainan ini berlangsung dengan aturan apabila kelompok penjaga berhasil menangkap anak cukke yang berhasil dipukul oleh kelompok pengungkit dan melempar nya serta mengenai salah satu tim pengungkit maka kelompok penjaga mendapat poin.

Berikutnya Ma'raga...

3. Ma'raga

Ma'raga adalah permainan ketangkasan dengan menggunakan bola dari anyaman rotan yang disebut dengan raga. Ma'raga adalah permainan tradisional Bugis yang menggunakan bola rotal yang biasa digunakan dalam permainan sepak takraw namun lebih tebal.

Jumlah pemain biasanya terdiri dari 5-15 orang pria usia remaja sampai dewasa. Permainan ini memadukan ketangkasan dalam memadukan unsur olahraga dan seni.

Aturan bermain nya cukup sederhana, yaitu setiap pemain yang menerima raga harus menjaga agar tidak jatuh ke tanah dengan menyepak, melambungkan atau memantulkan dengan tangan, bahu, atau anggota badan lainnya tanpa memegangnya. Pemain yang menjatuhkan raga tidak boleh melanjutkan permainan, atau dianggap kalah jika dalam perlombaan.

4. Maggasing

Maggasing biasanya dimainkan 2 hingga 6 orang. Secara umum permainan tradisional Bugis ini dimainkan oleh kaum laki-laki, baik anak-anak, remaja maupun dewasa.

Peralatan dari permainan ini terdiri dari sebuah gasing yang terbuat dari bahan kayu, dibentuk menyerupai gumbang atau tempayang. Gasing tradisional ini dirancang mempunyai kepala, leher dan badan.

Selain itu, permainan ini dilengkapi pula seuntai tali, yang umumnya dibuat dari serat kulit kayu, dengan bentuk pintalan dari atas ke bawah semakin kecil. Pada bagian atas dari tali tersebut dibuat semacam lingkaran berbentuk cincin yang besarnya selalu disesuaikan dengan besar lingkaran jari tengah setiap orang yang akan menggunakannya.

Aturan permainan Maggasing dalam masyarakat Bugis terbagi dua. Pertama, permainan yang mengutamakan bentuk, keindahan, serta lamanya perputaran gasing. Sementara yang kedua adalah permainan kompetisi dimana mengutamakan keahlian seseorang dalam bermain dan dapat mengeluarkan semua gasing lawan dari lingkaran arena permainan.

5. Ma'santo

Ma'santo adalah salah satu permainan tradisional Bugis yang dapat dilakukan oleh semua golongan masyarakat. Jumlah pemain dalam permainan Ma'santo 2 hingga 6 orang.

Namun biasanya dilakukan empat orang pemain dengan dua orang di setiap grup. Permainan Ma'santo biasa dilakukan di lapangan atau di tempat
yang terbuka.

Cara memainkannya, terlebih dulu buat sebuah garis persegi panjang dengan ukuran panjang 3X10 meter persegi. Bagian bidang persegi panjang tersebut menjadi dua bagian sama besar.

Sediakan juga batu pipih sebesar kepalan tangan, minimal sesuai dengan jumlah pemain. Jika tidak ada batu dapat diganti dengan pecahan genteng atau keramik.

Garis pertama maupun garis kedua merupakan garis atau area hukuman bagi pemain dari kelompok Amba' (kelompok yang giliran melempar batu). Tetapi jika ada saja satu diantara semua kelompok itu yang melewati garis ketiga, maka semua anggota kelompok akan terkena hukuman. Sementara kelompok lawan menyusun batu ditempat batu santo' diletakkan untuk dijadikan sasaran bagi kelompok Amba'.

6. Bise'-bise'ang

Bise'-bise'ang merupakan permainan tradisional Bugis yang memerlukan kekompakan para pemain dalam satu tim. Pada permainan ini, pemain akan bergerak di titik awal ke titik finish yang telah ditentukan menggunakan sarung sebagai kendaraan.

Sarung yang digunakan dalam permainan ini menyimbolkan sebuah perahu yang digunakan seorang nelayan saat pergi berlayar mengarungi lautan.

Dulunya, satu sarung dimainkan oleh satu orang pemain. Kini, satu sarung dimainkan oleh dua orang pemain yang duduk berhadap-hadapan dan saling bekerja sama menjalin kaki untuk menggerakkan perahu sarung.

Berikutnya Ma'bom atau Ma'benteng...

7. Ma'bom atau Ma'benteng

Permainan tradisional Bugis Ma'benteng atau Ma'bom juga terdapat di daerah lain dengan nama Benteng. Permainan ini dilakukan oleh dua tim.

Meski dapat dimainkan oleh siapa saja, permainan bom ini lebih sering dimainkan oleh anak lelaki. Permainan Ma'bom menuntut perencanaan strategi tiap tim dan kekuatan berlari dari tiap-tiap pemain.

Untuk memainkan permainan ini, terlebih dahulu dibentuk 2 tim yang tiap tim berisi 4 orang atau lebih. Kemudian tiap-tiap tim memiliki sebuah benda yang harus dijaga sebagai ilustrasi benteng, biasanya menggunakan batu atau tiang.

Setiap tim juga memiliki batas wilayah yang telah disepakati bersama. Kemudian setiap pemain yang memasuki wilayah lawan dan tersentuh, maka harus ditahan sampai rekan satu tim nya menyelamatkan dengan menyentuhnya kembali.

Tim yang paling banyak menginjak batu yang dijaga oleh lawannya adalah pemenang dari permainan ini.

8. Maggale

Permainan tradisional Bugis selanjutnya adalah Manggale. Permainan ini menggunakan alat tempurung kelapa kering yang dibelah dua dan dilubangi bagian tengahnya.

Lubang ini kemudian diikat dengan seutas tambang tebal sepanjang sekira satu setengah meter. Para pemainnya menggunakan tempurung kelapa bertali ini sebagai alas kaki saat berlomba berlari.

Caranya, tambang dijepit di antara ibu jari kaki dan jari telunjuk kaki. Siapa yang paling dulu mencapai garis finish, dialah pemenangnya. Pemain yang kalah, harus rela menggendong pemain yang menang.

9. Bu'uh Rawe

Permainan tradisional Bugis yang satu ini mirip dengan sepak bola. Namun, bola tidak ditendang menggunakan kaki melainkan menggunakan tongkat serupa dayung.

Bu'uh Rawe memiliki ukuran gawang mini, dengan panjang hanya satu meter dan tinggi setengah meter. Sebelum bermain, diadakan undian terlebih dahulu untuk menentukan tim yang akan menendang bola terlebih dahulu.

Aturan bermain nya mirip dengan permainan bola. Para pemain saling berlomba memasukkan bola ke gawang lawan. Selain itu, pemain dan pemain lawan pasangannya bermain dengan punggung yang saling menempel.

10. Makkaddaro

Permainan tradisional Bugis ini dilakukan menggunakan tempurung kelapa sebagai alat. Masing-masing kelompok yang terdiri dari dua pemain saling bergantian menembakkan kaddaro atau tempurung kelapa hingga mengenai sasaran berupa kaddaro lawan yang dipasang di titik tertentu.

Makkaddaro punya lima tahap permainan yang disesuaikan dengan cara melempar kaddaro masing-masing. Misalnya, pada Tendang Tapak Kaki di tahap pertama, pemain harus menendang kaddaro menggunakan kaki. Atau, Siku di tahap keempat yang mengharuskan para pemainnya membawa kaddaro di bagian siku untuk dijatuhkan di atas kaddaro lawan.

Selain itu ada pula Ma'jujung Kaddaro di tahap kelima, yang mengharuskan para pemainnya menjunjung kaddaro di atas wajah. Kedua tim pemain akan saling bergantian bermain.

Bila tim yang satu usai bermain, maka tim lawan baru ganti bermain. Tim pemenang adalah tim yang paling banyak mengumpulkan poin yang dihitung oleh wasit.

Berikutnya Ma'longga...

11. Ma'longga

Ma'longga merupakan permainan tradisional Bugis yang cukup digemari berbagai kalangan usia. Namun, bagi yang baru mencoba harus berhati-hati, pasalnya permainan ini cukup sulit.

Permainan Ma'longga yakni berjalan dengan berpihak pada tongkat panjang di masing-masing kaki. Permainan ini berasal dari kata longga yaitu makhluk halus sejenis jin yang bentuk badannya sangat tinggi. Arti kata longga sendiri yaitu tinggi atau jangkung.

Perlu tongkat khusus untuk melakukan permainan ini. Cara membuat yakni dengan menyiapkan dua batang bambu yang panjangnya lebih tinggi dua kali tinggi badan yaitu sekitar 3 meter.

Kemudian siapkan dua bilah bambu dengan panjang kira -kita 30 cm sebagai pijakan kaki. Kedua bambu tersebut kemudian dilubangi pada ketinggian 30 cm, ketinggian lubang disesuaikan dengan tinggi pemain.

Pasang bambu pijakan kaki ke dalam lubang yang telah dibuat. Buat penyangga pijakan Ma'longga dengan menggunakan batang bambu kemudian kuatkan dengan cara dipaku atau diberi kawat. Setelah tongkat khusus tersebut selesai permainan Ma'longga dapat dimulai.

12. Gebo

Gebo merupakan permainan tradisional Bugis bisa dibilang akan menyakitkan saat memainkannya. Pasalnya untuk melakukan permainan ini bola kasti dilemparkan ke badan orang yang ditarget.

Tidak ada aturan pasti dalam permainan ini. Karena mereka yang mendapatkan bola kasti tersebut dapat melempar target yang dia inginkan.

Permainan akan semakin seru ketika yang mendapatkan bola tersebut memiliki dendam untuk membalas siapa yang melempar nya sebelumnya. Permainan ini biasanya dilakukan di lapangan atau area terbuka yang cukup luas.

Halaman 2 dari 4
(alk/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads