Hari Bank Indonesia diperingati pada tanggal 5 Juli setiap tahunnya. Lantas bagaimanakah sejarah Bank Indonesia?
Tanggal memperingati Hari Bank Indonesia ini berdekatan dengan hari ulang tahun (HUT) BI yang jatuh pada 1 Juli. Adapun Hari Bank Indonesia ini diperingati untuk mengenang dan mengapresiasi kontribusi Bank Indonesia (BI) terhadap perekenomian di Indonesia.
Nah untuk mengetahui lebih lanjut, simak berikut sejarah singkat Bank Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Berdirinya Bank Indonesia
Dilansir dari situs Bank Indonesia, bank pertama yang berdiri di Nusantara adalah Bank van Courant pada tahun 1746. Bank ini bertugas untuk memberikan pinjaman dengan jaminan barang yang kemudian disempurnakan menjadi De Bank van Courant en Bank van Leening.
Namun pada tahun 1818, bank tersebut akhirnya tutup karena terjadi krisis keuangan. Kemudian tahun 1828 dibentuk lagi De Javasche Bank (DJB) yang menjadi cikal bakal Bank Indonesia.
Pada saat itu pemerintah Kerajaan Belanda memberikan hak istimewa kepada DJB untuk bertindak sebagai bank sirkulasi. Dari situ DJB memiliki wewenang untuk mencetak dan mengedarkan uang Gulden di wilayah Hindia Belanda.
Kemudian pada tahun 1945 pasca kemerdekaan Indonesia, Pemerintah Republik Indonesia membentuk sirkulasi yaiu Bank Negara Indonesia (BNI) sesui mandat yang tertulis dalam penjelasan UUD 45 pasal 23. Dan sebagai upaya menegakkan kedaulatan ekonomi, BNI menerbitkan uang dengan nama Oeang Republik Indonesia (ORI).
Nah pada tahun 1951 kemudian muncul desakan untuk mendirikan bank sentral sebagai wujud kedaulatan ekonomi Republik Indonesia. Pemerintah RI saat itu melakukan proses nasionalisasi dengan membeli saham DJB dengan besaran mencapai 97%.
Pemerintah RI pada tanggal 1 Juli 1953 lalu menerbitkan UU No.11 Tahun 1953 tentang Pokok Bank Indonesia, yang menggantikan DJB Wet Tahun 1922 dan resmi berdiri sebagai Bank Sentral Republik Indonesia.
Bank Indonesia pada tahun 1968 tidak lagi berfungsi menyalurkan kredit komersial, namun sebagai agen pembangunan dan pemegang kas negara. Tujuannya untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah, dan menghapuskan tujuan sebagai agen pembangunan.
Hingga saat ini BI masih terus beroperasi dan menjalankan fungsinya untuk memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pengelolaan bidang moneter, sistem pembayaran, dan stabilitas sistem keuangan.
Demikian sejarah singkat Bank Indonesia. Semoga bermanfaat, detikers.
(asm/asm)