Warga 5 desa di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel), terpaksa menggalang donasi untuk mempercepat pembangunan jembatan baru akibat jembatan gantung sebelumnya putus diterjang banjir bandang. Belakangan, setelah jembatan selesai dibangun, barulah diketahui jika pembangunan jembatan menyisakan utang sebesar Rp 14 juta.
Jembatan gantung tersebut putus dihantam banjir pada 2024 lalu. Jembatan menghubungkan Desa Kaluppini, Desa Lembang, Desa Ranga, Desa Tokkonan dan Desa Rossoan di Kecamatan Enrekang, sehingga mobilitas warga terganggu.
"Itu sebelumnya ada jembatan gantung tetapi rusak karena banjir. Sejak jembatan putus, warga kesulitan melewati sungai. Kalau hujan deras warga menunggu surutnya air sungai sampai bisa dilewati," ujar warga bernama Juliani kepada detikSulsel, Senin (7/7/2025).
Warga yang merasa sangat membutuhkan keberadaan jembatan kemudian menggalang donasi. Hal ini, kata Juliana, sebagai bentuk keseriusan warga terhadap akses mereka.
"Ya, kami warga tentu berharap pemerintah segera buat jembatan gantung. Kami juga galang donasi sebagai bentuk keseriusan kami agar jembatan baru dapat dibangun lagi. Jumlah donasi terkumpul sudah Rp 10 juta," ungkapnya.
Belakangan diketahui total biaya pembangunan jembatan mencapai Rp 71 juta. Namun hasil swadaya dan donasi warga rupanya hanya terkumpul sekitar Rp 57 juta.
"Jadi biaya pembangunan Rp 71 juta dan terkumpul Rp 57 juta. Masih ada sekitar Rp 14 juta yang menjadi utang setelah kami hitung," beber Kepala Desa Kaluppini Muh Salata kepada detikSulsel, Selasa (29/7).
(asm/ata)