Warga 5 desa di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih menggalang donasi untuk melunasi utang Rp 14 juta yang tersisa usai gotong royong membangun jembatan sendiri. Uang terkumpul sudah mencapai 5,6 juta sehingga sisa utang kini menjadi Rp 8,4 juta.
"Sampai saat ini untuk utang belum lunas," kata warga bernama Juliani kepada detikSulsel, Senin (4/8/2025).
Dia mengungkap warga hingga kini masih berharap donasi untuk melunasi utang yang sebelumnya mencapai Rp 14 juta. Kini sisa utang semakin berkurang seiring donasi yang masuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk update donasi masuk Rp 5,6 juta. Jadi sisa utang Rp 8,4 juta dari sebelumnya Rp 14 juta," bebernya.
Juliana mengatakan sejauh ini belum ada koordinasi atau pemberitahuan jika perwakilan Pemkab Enrekang akan turun tangan melunasi utang tersebut. Dia berharap ada perhatian pemerintah sehingga semua utang bisa terlunasi.
"Belum ada (dari Pemkab Enrekang). Tentunya kami berharap baik dari donatur atau pemerintah bisa membantu berdonasi agar utang segera lunas," paparnya.
Menurutnya, dengan selesainya pembangunan jembatan tersebut warga menjadi sangat terbantu. Warga tidak perlu lagi khawatir menyeberangi sungai yang berarus deras.
"Jembatan sudah terpakai. Alhamdulillah, kami warga tidak khawatir lagi lewati sungai karena sudah ada jembatan ini," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemkab Enrekang buka suara soal aksi warga membangun jembatan secara swadaya namun belakangan menyisakan utang Rp 14 juta. Pemkab mengakui kemampuan anggaran daerah terbatas membuatnya sulit untuk membangun jembatan.
"Ya, kita akui bahwa kemampuan fiskal daerah memang agak lemah sehingga tidak bisa kita mengakomodir semua kebutuhan secara cepat," kata Plt Sekda Enrekang Zulkarnain Kara kepada detikSulsel, Kamis (31/7).
(asm/nvl)