Renungan Harian Katolik Rabu, 26 Maret: Santo Ireneus dari Sirmium

Renungan Harian Katolik Rabu, 26 Maret: Santo Ireneus dari Sirmium

Fatmawati Hamzading - detikSulsel
Rabu, 26 Mar 2025 10:30 WIB
Ribuan Umat Katolik Ikut Misa Agung Daring di Gereja Katedral Ijen Malang
Foto: Muhammad Aminudin
Makassar -

Umat Katolik memulai hari dengan membaca renungan harian berisi ayat-ayat Alkitab. Renungan ini merupakan cara memohon berkat Allah dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

Dilansir dari situs Iman Katolik, berdasarkan kalender liturgi Rabu, 26 Maret 2025, terdapat beberapa ayat Alkitab yang dijadikan renungan harian. Selama masa Prapaskah, umat Katolik dapat memanfaatkannya sebagai cara mendekatkan diri kepada Tuhan menuju Kebangkitan Yesus Kristus.

Untuk itu, ayat Alkitab yang dapat dijadikan bahan renungan adalah Ulangan 4: 1, 5-9; Mazmur 147: 12-13, 15-16, 19-20; Matius 5: 17-19; dan Ibrani 4: 1-13.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak, yuk!

Renungan Harian Katolik Hari Ini Rabu, 26 Maret 2025

Berikut ayat Alkitab yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan beserta kisah Santa Matilda.

ADVERTISEMENT

Ulangan 4: 1, 5-9

Maka sekarang, hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allah nenek moyangmu.

Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh Tuhan, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya.

Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.

Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai Allah yang demikian dekat kepadanya seperti Tuhan, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya?

Dan bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum ini, yang kubentangkan kepadamu pada hari ini?

Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu.

Mazmur 147: 12-13, 15-16, 19-20

Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion!

Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anakmu di antaramu.

Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.

Ia menurunkan salju seperti bulu domba dan menghamburkan embun beku seperti abu.

Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan-ketetapan-Nya dan hukum-hukum-Nya kepada Israel.

Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal. Haleluya!

Matius 5: 17-19

Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

Ibrani 4: 1-13

Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku.

Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya.

Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia katakan: "Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku," sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan.

Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya."

Dan dalam nas itu kita baca: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."

Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu, tidak masuk karena ketidaktaatan mereka.

Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!"

Sebab, andaikata Yosua telah membawa mereka masuk ke tempat perhentian, pasti Allah tidak akan berkata-kata kemudian tentang suatu hari lain.

Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah.

Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya.

Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.

Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.

Santo Ireneus dari Sirmium, Martir

Ireneus masih sangat muda ketika terpilih menjadi Uskup kota Sirmium, sebuah kota di Propinsi Pannonia, Eropa Tenggara. Dia dikenal sebagai seorang Uskup yang beriman kokoh dan punya semangat pengabdian dan kerasulan yang tinggi.

Demi Kristus dan kerajaan Allah, ia rela meninggalkan sanak saudara dan orang tuanya. Sewaktu terjadi penganiayaan terhadap orang Kristen pada masa pemerintahan Kaisar Diokletianus, Irenius dihadapkan kepada Gubernur Pannonia untuk diadili.

Ia dipaksa membawakan kurban persembahan kepada dewa-dewa kafir Romawi. Uskup Ireneus yang saleh dengan tegas menolak perintah Gubernur. Katanya kepada Gubernur:

"Sengsara itu akan kutanggung dengan gembira supaya aku dapat mengambil bagian dalam sengsara Tuhanku."

Karena jawabannya ini, ia disiksa dengan kejam. Ibu dan sanak saudara, kenalan dan sahabat-sahabatnya menganjurkan dia agar dia mengikuti saja kemauan gubernur supaya luput dari kematian ngeri.

Meskipun demikian Ireneus tetap setia kepada Kristus karena berpegang teguh pada kata-kata Kristus:

"Barangsiapa menyangkal Aku di hadapan manusia, maka akupun akan menyangkal dia dihadapan Bapa Ku yang di surga."

Ia sebaliknya menantang gubernur agar segera menyelesaikan perkaranya sesuai kehendaknya. Ia digiring ke atas panggung untuk dipenggal kepalanya. Ireneus tampak tak gentar.

Ia bahkan membuka sendiri pakaiannya, lalu mengangkat tangannya ke atas sambil memohon agar Yesus datang menjemput jiwanya. Peristiwa ini terjadi di kota Mitrovicea, Yugoslavia pada tahun 304.

Demikianlah renungan harian Katolik untuk dijadikan panduan dalam beribadah. Semoga Tuhan memberkati, ya!




(alk/alk)

Hide Ads